PENYAKIT HEDONISME DI KALANGAN MAHASISWA
Disusun untuk menyelesaikan ulangan akhir
semester mata kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Bakdal Ginanjar, S. S., M.
Hum.
MAKALAH
Oleh:
Anggita Adelina (I0616007)
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
PENYAKIT HEDONISME DI KALANGAN MAHASISWA
Anggita Adelina
Latar Belakang Masalah
Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang mulai terbawa arus globalisasi.
Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia mudah terpengaruhi oleh budaya
budaya dari luar baik itu yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan modernpun menjadi faktor utama
dari masuknya budaya-budaya luar, khususnya budaya barat yang terkenal dengan
kebebasan yang melampaui batas. Apabila budaya luar yang merugikan dibiarkan
masuk begitu saja, maka semakin lama semakin pula moral bangsa Indonesia
tercampuri oleh budaya luar yang merugikan.
Mahasiswa
adalah salah satu target yang mudah dipengaruhi budaya budaya luar. Hal tersebut
dikarenakan mahasiswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan hal-hal baru
yang masuk ke Indonesia. Mahasiswa memiliki daya pikat tersendiri terhadap hal
baru tersebut. Sehingga sering kali mahasiswa menerima dengan mudah
budaya-budaya barat yang merugikan. Salah satu budaya barat yang merugikan dan
sudah banyak yang melekat pada diri mahasiswa adalah hedonisme. Hedonisme
adalah sikap yang mementingkan
dan mencari kesenangan duniawi semata meskipun dengan berbagai cara. Hedonisme
ini merupakan infiltrasi dari budaya liberal yang berhasil masuk dengan
mudahnya ke budaya Indonesia. Budaya ini dapat berupa gaya hidup mewah yang
berlebihan, konsumtif, mengikuti gaya-gaya trending yang sedang terjadi, bahkan
pergaulan bebas yang orientasinya hanya untuk mencari kesenangan semata.
Mahasiswa yang sudah terkena penyakit hedonisme ini, sebagian besar akan
menjadi mahasiswa yang apatis, konsumtif, bermalas-malasan, dan menghalalkan
segala cara untuk kesenangan. Jika masalah ini dibiarkan terus menerus, maka
hal tersebut akan merusak nilai-nilai luhur budaya Indonesia, dan akan
menyebabkan kesenjangan sosial yaitu yang kaya makin kaya dan yang miskin makin
miskin. Padahal mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang seharusnya
menjaga dan melestarikan nilai –nilai moral bangsa Indonesia.
Menurut penelitian yang
dilakukan siti Fatimah (2013) dalam rangka memenuhi tugas skripsi, dari
mahasiswa yang berada di Surakarta ditunjukkan
0,71% kecenderungan gaya hidup hedonis yang sangat rendah, 16,43%
kecenderungan gaya hidup hedonis yang rendah, 65% kecenderungan gaya hidup
hedonis yang sedang, 17,15% kecenderungan gaya hidup hedonis yang tinggi, dan
0,71 % kecenderungan gaya hidup hedonis yang sangat tinggi. Hal tersebut
membuktikan bahawa tingkat hedonisme sebagian besar mahasiswa sudah masuk pada
tingkat hedonisme sedang. Sehingga sikap hedonisme yang telah melekat pada
mahasiswa perlu dicegah dan dikurangi dengan menanamkan beberapa kiat dalam
diri masing-masing mahasiswa.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyakit hedonisme di kalangan mahasiswa ?
2. Apa saja penyebab hedonisme di kalangan mahasiswa ?
3. Bagaimana cara mengurangi penyakit hedonisme di
kalangan mahasiswa ?
Tujuan
1. Mengetahui apa yang sedang terjadi di
kalangan mahasiswa terkait sikap hedonisme.
2. Mengetahui penyebab dari hedonisme di
kalangan mahasiswa.
3. Menjelaskan bagaimana cara mengurangi
penyakit hedonisme di kalangan mahasiswa.
Pembahasan
Hedonisme di Kalangan Mahasiswa
Hedonisme adalah suatu gaya
hidup yang mengutamakan dan berorientasi untuk mencari kesenangan semata, tanpa
melihat keaadaan sekitarnya. Pada awal istilah ini diciptakan oleh salah
seorang filsafat yunani, hedonisme memiliki arti mencari kesenangan dan
menghindari kesengsaraan dengan batas yang masih normal. Tetapi semakin lama berkembangnya
zaman, makna hedonisme berubah menjadi mencari kesenangan sebanyak-banyaknya,
makna ini telah dipelopori oleh salah seorang imperalis dari Eropa. Gaya hidup
hedonisme ini tidak sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia pada pembukaan UUD
1945. Tujuan yang terkandung sangat bertolak belakang dengan gaya hidpo
hedonisme, yaitu bangsa yang mempunyai spiritual, peduli pada sesama, dan tidak
mengutamakan diri-sendiri.
Hedonisme sebagai gaya hidup
yang bermewah-mewahan sudah melekat pada sebagian besar mahasiswa. Mayoritas
mahasiswa berlomba-lomba dan bermimpi untuk bisa hidup mewah. Mereka
berfoya-foya, berkumpul di kafe, mal dan plaza
untuk melengkapi agenda hidup mereka. Hedonisme semakin menjamur di
kalangan mahasiswa. Mayoritas mahasiswa melakukan hal-hal yang orientasinya
kesenangan semata, seperti membeli pakaian dengan model terbaru, alat
elektronik dengan merek terbaru, membeli makana di kafe-kafe yang mahal,
melakukan suatu hal buruk untuk kesenangan semata, seperti alkoholisme,
merokok, bahkan pergaulan bebas. Padahal hal-hal seperti itu sejatinya telah
dilarang oleh agama, tetapi teknologi dan perkembangan zaman telah mengalahkan
batasan moral-moral agama.
Sebagai agen perubahan,
mahasiswa harusnya berpikir kritis dan dapat membedakan yang baik dan yang
benar. Mahasiswa yang sudah terkena penyakit hedonisme ini, akan menjadi generasi
emas penerus bangsa yang gagal. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa yang hedonis
akan cenderung apatis, egois, dan tidak peduli pada lingkungan sekitarnya.
Sehingga generasi muda yang seperti itu pastinya tidak akan peduli dengan
keadaan bangsa. Hedonisme ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa yang kaya tau
berkecukupan harta, karena biasanya mahasiswa tersebut sering diperlakukan
manja oleh orang tuanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan dengan adanya
interaksi pertemanan, terkadang mahasiswa yang kondisi ekonominya standart
dapat tertular penyakit hedonisme tersebut. Keadaan seperti ini akan
menyebabkan kesenjangan sosial dalam masyarakat bangsa Indonesia, yaitu yang
kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin di masa depan nanti.
Penyebab
Hedonisme di Kalangan Mahasiswa
Penyebab hedonisme di
kalangan mahasiswa dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang telah menjadi sifat dasar
manusia untuk mendapatkan sesuatu yang sebanyak-banyaknya dengan kerja yang
seringan-ringannya, selain itu manusia juga terkenal dengan makluk yang rakus
akan segalanya. Jika sifat dasar manusia yang seperti ini tidak dapat
dikendalikan, maka manusia dapat menjadi makhluk yang serakah dan
materialistik, kemudian akan menyebabkan individu tersebut terkena penyakit
hedonisme. Begitu pula pada mahasiswa yang sejatinya belum bisa mengontrol
emosi mereka, menyebabkan mahasiswa juga tidak dapat pula mengendalikan sifat
dasar manusia yang ingin mencari kesenangan sebanyak-banyaknya. Sikap lain yang
mempengaruhi gaya hidup hedonisme yang berasal dalam diri mahasiswa itu sendiri
adalah apatis, perfeksionis, gaya hidup bebas, dan sifat hidup
bermewah-mewahan.
Faktor eksternal yang
mempengaruhi adalah faktor yang berasal dari luar individu yang memicu emosi mereka
menjadi individu yang hedonisme. Faktor tersebut dapat terdiri dari beberapa
unsur yang diantaranya :
1.
Faktor
orang tua dan kerabat
Orang tua dan kerabat adalah penyebab utama mahasiswa
menjadi hedonisme. Orang tua dan kerabat biasanya lupa membekali seorang anak dengan
segudang moral dan nilai-nilai sprititual. Bahkan banyak orang tua ysng
membiarkan anaknya berbuat apa saja asalkan anaknya senang. Orang tua dan
kerabat yang memiliki kondisi ekonomi yang baik, banyak dari mereka yang
memanjakan seorang anak. Faktor inilah yang menjadikan mahasiswa memiliki sifat
hedonisme.
2.
Faktor
bacaan
Faktor bacaan ini dapat mencuci otak mahasiswa untuk
menjadi orang dengan gaya hidup yang hedonisme. Bacaan ini biasanya berupa
majalah maupun tabloid yang sebagian besar berisi tentang trend atau gaya hidup terbaru, model pakaian terbaru.
Sehingga sering kali mahasiswa mempunyai keinginan untuk konsumtif membeli
barang-barang terbaru dan meniru gaya
artis-artis terbaru yang akan menimbulkan gaya hidup yang hedonisme.
3.
Faktor
tayangan televisi
Tayangan televisi yang membahas tentang liputan
selebriti, iklan, dan sonetron, dapat menjadikan mahasiswa untuk mengejar gaya
hidup hedonisme. Hal tersebut terjadi karena pada zaman sekarang, tayangan televisi
banyak yang mengupas tema-tema tentang pacaran, hamil diluar nikah, konsumtif,
gaya hidup artis yang berlebihan, dan lain-lain.
Cara
Mengurangi Penyakit Hedonisme di Kalangan Mahasiswa
Mahasiswa yang sejatinya adalah generasi penerus
bangsa harusnya mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas bangsa,
bukan malah menghancurkan nilai luhur dengan gaya hidup hedonisme yang
merugikan orang lain tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan kiat-kiat dari
dalam diri sendiri mahasiswa, untuk dapat mengurangi penyakit hedonisme di
kalangan mahasiswa. Berikut adalah kiat-kiat yang perlu dilakukan :
1.
Menanamkan
gaya hidup sederhana dalam sehari-hari
2.
Dalam
memilih barang, mahasiswa perlu membuat skala prioritas dalam berbelanja
3.
Adanya
kedewasaan berpikir dalam diri mahasiswa, seperti berpikir dengan kepala
terbuka dan kritis
Simpulan
Mahasiswa adalah salah satu target yang mudah
dipengaruhi budaya budaya luar. Salah satu budaya barat yang merugikan dan
sudah banyak yang melekat pada diri mahasiswa adalah hedonisme. Hedonisme
adalah sikap yang
mementingkan dan mencari kesenangan duniawi semata meskipun dengan berbagai
cara. Hedonisme ini merupakan infiltrasi dari budaya liberal yang berhasil
masuk dengan mudahnya ke budaya Indonesia. Mayoritas
mahasiswa berlomba-lomba dan bermimpi untuk bisa hidup mewah. Mereka
berfoya-foya, berkumpul di kafe, mal, dan plaza
untuk melengkapi agenda hidup mereka. Sebagai agen perubahan, mahasiswa harusnya berpikir kritis dan dapat
membedakan yang baik dan yang benar. Mahasiswa yang sudah terkena penyakit
hedonisme ini, akan menjadi generasi emas penerus bangsa yang gagal. Penyebab hedonisme di kalangan mahasiswa dapat
dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang telah menjadi sifat
dasar manusia untuk mendapatkan sesuatu yang sebanyak-banyaknya dengan kerja
yang seringan-ringannya, selain itu manusia juga terkenal dengan makluk yang
rakus akan segalanya. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah faktor yang
berasal dari luar individu yang memicu emosi mereka menjadi individu yang
hedonisme, Perlu dilakukan kiat-kiat dari dalam diri sendiri mahasiswa, untuk
dapat mengurangi penyakit mahasiswa.
Daftar Pustaka
Fatimah, Siti. .Hubungan Antara Kontrol
Diri dengan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Mahasiswa”. http://eprints.ums.ac.id/25376/12/02._NASKAH_PUBLIKASI/pdf. Diunduh 16 Desember 2016,10.01.
Hussin, Huzili. “Menangani Penetrasi Budaya Hedonisme di Kalangan Mahasiswa: Satu
Penyelesaian Menurut Perspektif Islam dan Konseling“. http://eprints.utm.my/479/1/HuziliHussin2006_Menanganipenetrasibudayahedonismedi/pdf. Diunduh 16 Desember 2016, 10.01.
Usman, Marjohan. “Gaya Hidup Hedonisme di
Kalangan Pelajar”. www.idepenulis.com. Diunduh 18 Desember 2016, 23.20.
Anwari, Parhan Ipan. “Hedonisme Dalam Dunia Pendidikan dan Cara
Mengatasinya”. www.mediapustaka.com. Diunduh 18 Desember 2016, 23.33.