Search This Blog

Tuesday 22 November 2016

LAPORAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN HIAS DARI LIMBAH

LAPORAN PROSES PRODUKSI KERAJINAN HIAS DARI LIMBAH



 

Nur Faidah (21/XII IPA 1)




SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
SMA NEGERI 1 PEJAGOAN
2015



MEMBUAT KERAJINAN
BUNGA DARI LIMBAH KERTAS KORAN BEKAS

1.       ALAT DAN BAHAN
1.      kertas koran bekas
2.      lem kertas
3.      gunting
4.      kertas krep
5.      batu
6.      botol bekas
7.      double tipe

2.       LANGKAH KERJA
1.      Memotong kertas koran bekas menjadi 6 bagian berbentuk persegi panjang. Kemudian, menggulungnya dan ujungnya direkatkan dengan lem sebagai tangkai bunga.
2.      Memotong kertas koran menjadi bentuk lingkaran dari ukuran kecil hingga besar.
3.      Menempelkan kertas yang berbentuk lingkaran tadi pada gulungan kertas tadi dari yang terkecil hingga yang terbesar dengan susunan seperti bunga secara bertumpuk-tumpuk. Mengulangi langkah tersebut hingga terbentuk beberapa tangkai bunga.
4.      Menggunting salah satu sisi dari kertas krep, lalu menempelkannya pada tangkai bunga dari atas ke bawah dengan cara melingkar.
5.      Memotong botol bekas menjadi dua bagian. Ambil bagian badan untuk vasnya.
6.      Menghias vas dengan kertas krep yang berbeda warna menggunakan double tipe.
7.      Menaruh beberapa batu ke dalam vas tadi agar menjadi berat.
8.      Memasang tiap tangkai bunga pada vas.

3.       BIAYA PRODUKSI

Nama produk  : bunga dari kertas koran

Jumlah
Harga satuan (Rp)
Biaya (Rp)
Bahan baku
1.    Kertas koran
10 lembar
0
0
2.    Kertas krep
5 lembar (berbagai warna)
100
500
3.    Lem kertas
1 buah
2000
2000
Tenaga kerja
4.    pengrajin
1 orang
0
0
Over head
5.    botol bekas
1 buah
0
0
6.    batu
12 buah
0
0
7.    double tipe
1/10 
2500
250
Jumlah
2750

Jadi, jumlah biaya produksi untuk membuat kerajinan bunga dari kertas koran bekas adalah Rp 2750,-




SEMANGAT MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN

SEMANGAT MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN
Nur Faidah -Teknik Industri

Indonesia adalah salah satu negara yang  memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tetapi, hal itu tidak diseimbangkan dengan sumber daya manusianya yang masih kurang memadai untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah tersebut dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pihak asing, sedangkan warga negara asli Indonesia hanya menjadi bawahannya. Sungguh menyedihkan dan miris mengetahuinya.
Sesungguhnya, jika kita memiliki kemauan disitu pasti ada jalan. Seperti pepatah tersebut, jika kita sebagai rakyat Indonesia mau berpikir dan berusaha untuk keluar dari zona aman kita, berani mengambil resiko untuk lebih menggunakan keahlian yang kita miliki untuk memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki tanpa bergantung pada pihak asing yang memang lebih berkompeten dalam berwirausaha, sumber daya alam kita yang melimpah tidak akan terbuang sia-sia. Jikalau mereka, masyarakat manca negara bisa, mengapa kita masyarakat indonesia tidak bisa.
Untuk itu, para pengusaha Indonesia tidak tinggal diam. Mereka mulai menyalurkan keahlian mereka kepada masyarakat Indonesia dengan bermacam- macam metode. Salah satunya adalah dengan sosialisasi kewirausahaan di berbagai daerah di Indonesia yang ditujukan kepada para kaum muda Indonesia.  Dengan demikian, muncullah secercah harapan untuk perekonomian Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.
Di samping itu, melihat para pengusaha Indonesia memiliki semangat yang tinggi untuk membuat kaum muda Indonesia yang mandiri dan yang berani untuk berwiraswasta, pemerintah Indonesiapun tidak tinggal diam. Pihak pemerintah bercita-cita ingin mewujudkan ekonomi kewirausahaan di Indonesia.  Saat ini, pemerintah sedang mencoba membangun program yang sesuai untuk menumbuhkan dan mengenalkan kewirausahaan  kepada rakyat Indonesia sejak dini.
Saat ini, di sekolah menengah atas atau sederajatnya telah diterapkan mata pelajaran kewirausaan. Dimana dalam mata pelajaran tersebut siswa akan diberi materi mengenai apa itu kewirausaan dan semua hal yang beraitan dengan  kehidupan berwirausaha. Bukan hanya materi saja yang diajarkan, tetapi juga praktek dalam menjalankan wirausaha itu sendiri. Mulai dari tugas untuk membuat sebuah produk dari berbagai jenis bahan sampai memasarkannya ke masyarakat luas. Hal  ini merupakan prasyarat membangun ekonomi kewirausahaan di Indonesia.
Selain itu, para wirausahawan juga memikirkan bahwa sumber daya alam yang melimpah itu, akan habis jika digunakan secara terus menerus tanpa mencari cara untuk mendaur ulang atau mencari energi alternatif lain. Saat ini, banyak usaha yang kreatif, inovatif, dan kompetitif membuat produk yang memanfaatkan limbah sebagai bahan baku produk mereka. Meskipun dari limbah, kualitas yang dihasilkan tidak kalah dari produk lainnya yang berbahan baku bukan limbah. Bahkan, lebih baik.
Sementara itu, pemerintah saat ini mulai merangkul para pemilik usaha kecil menengah (UKM)  agar dijadikan usaha yang kreatif, inovatif, dan kompetitif sehingga tidak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan yang lebih besar. Mengetahui hal ini, para pemilik UKM menjadi bersemangat, hatinya merasa tergugah, bahwa mereka tidak akan kalah dengan usaha-usaha yang sudah mapan dan besar. Pemerintah memulainya dengan memberikan modal kepada para pemilik UKM , kemudian memberikan pengarahan mengenai usaha yang kreatif, yang berbeda dengan usaha lain, sehingga memiliki ciri khas tersendiri yang dapat menarik minat pembeli.
Memang hal ini adalah kabar menggembirakan. Namun, semua ini merupakan awal dimana negara Indonesia akan dibangun menjadi negara yang ekonomi kewirausahaan. Oleh sebab itu, kita seluruh masyarakat Indonesia wajib mendukung segala aktifitas yang akan membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih baik, salah satunya dengan menumbuhkan rasa kewirausahaan dalam diri kita masing-masing. Setelah tumbuh dalam diri kita, kita mulai menyadari betapa pentingnya berwirausaha di jaman canggih dan modern ini. Saatnya berubah untuk menuju masa depen yang gemilang. 



 selamat berwirausaha,,,,
jangan lupa kritik dan sarannya ya,,,

Monday 21 November 2016

RANCANGAN DAN LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH ZAT TERLARUT TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN

RANCANGAN PERCOBAAN
PENGARUH ZAT TERLARUT
TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN
a)     TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan.

b)    RUMUSAN MASALAH
Bagaimanapengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan?

c)     HIPOTESIS
Adanya zat terlarut dalam larutan berpengaruh terhadap titik beku larutan.

d)    ALAT DAN BAHAN

-          5 buah tabung reaksi
-          1 buah gelas kimia plastik
-          1 buah  termometer
-          1 buah pengaduk
-          1m larutan NaCl
-          2m larutan NaCl
-          1m larutan urea
-          2m larutan urea
-          1 kg es batu
-          1 kg garam dapur kasar
-          Akuades secukupnya


e)     LANGKAH – LANGAKAH
1)         Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2)        Membuat campuran pendingin yang terdiri dari campuran es dan campuran garam dapur kasar di dalam gelas kimia plastik
3)        Memasukan 5ml akuades ke dalam tabung reaksi.
4)        Memasukan ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing-masing 5 ml larutan urea 1m,urea 2m, NaCl 1m dan Nacl 2m.
5)        Memasukan kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin.
       Biarkan sampai membeku ( ditandai dengan air keruh )
6)        Jika sudah membeku, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin, lalu aduk-aduk sampai mencair.
7)        Kemudian mengukur suhunya dan memasukkan data dalam tabel pengamatan.

f)      TABEL PENGAMATAN

Larutan
Konsentrasi (m)
Titik beku (ยบC)
Penurunan titik beku (ยบC)
NaCl
1 m


NaCl
2 m


Urea
1 m


Urea
2 m





LAPORAN PERCOBAAN
PENGARUH ZAT TERLARUT
TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN


a)     TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan.

b)    RUMUSAN MASALAH
Bagaimanapengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan?

c)     HIPOTESIS
Adanya zat terlarut dalam larutan berpengaruh terhadap titik beku larutan.

d)    DASAR TEORI
Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan oleh kebersamaan jumlah partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat larutan dan besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat terlarut. Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf berbanding lurus dengan konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap pelarut mempunyai konstanta tertentu yangbesarnya penurunan tiitk beku larutan begantung pada konsentrasi zat terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk bekunya dan perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi. Penurunan titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam larutan.
Larutan yang mudah mengion(elektrolit) akan mempunyai titik beku lebih rendah dari pada larutan non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai sehingga partikelnya pun akan lebih banyak dari pada non elektrolit, sehingga larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar dari pada non elektrolit.
Pada larutan nonelektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif berbanding lurus dengan molalitas larutan menurut hukum Raoult dan Henry. Larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. Dalam larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas pertikel menjadi bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding dengan perhitungan jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menaik antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion negatif, begitu pula sebaliknya.

e)     ALAT DAN BAHAN

-          5 buah tabung reaksi
-          1 buah gelas kimia plastik
-          1 buah  termometer
-          1 buah pengaduk
-          1m larutan NaCl
-          2m larutan NaCl
-          1m larutan urea
-          2m larutan urea
-          1 kg es batu
-          1 kg garam dapur kasar
-          Akuades secukupnya


f)      LANGKAH – LANGAKAH
1)      Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2)      Buatlah campuran pendingin yang terdiri dari campuran es dan campuran garam dapur kasar di dalam gelas kimia plastik
3)      Masukan 5ml akuades ke dalam tabung reaksi.
4)      Masukan ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing-masing 5 ml larutan urea 1m,urea 2m, NaCl 1m dan Nacl 2m.
5)      Masukan kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin.
       Biarkan sampai membeku ( ditandai dengan air keruh )
6)      Jika sudah membeku, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin, lalu aduk-aduk sampai mencair.
7)      Kemudian ukurlah suhunya dan masukkan dalam tabel pengamatan.

g)     TABEL PENGAMATAN

Larutan
Konsentrasi (m)
Titik beku (ยบC)
Penurunan titik beku (ยบC)
NaCl
1 m
-2
2
NaCl
2 m
-4,5
4,5
Urea
1 m
-1
1
Urea
2 m
-2
2
Aquades

0
0




h)    PEMBAHASAN
a.       Pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan :
 Kalau zat terlarutnya termasuk elektrolit akan menghasilkan titik beku larutan lebih rendah dari pada zat terlarutnya tidak termasuk elektrolit , 
karena zat elektrolit lebih banyak mengandung partikel (ion).
Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.

b.      Pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan :
Titik beku masing-masing larutan yang telah kami uji coba, semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut.
a)        semakinbesarmolalitasnyamakatitikbekunyasemakinrendah.
b)       semakinbesarmolalitasnyamakapenurunantitikbekunyasemakaintinggi
                 PenurunantitikbekularutanNaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan urea (non-elektrolit).Sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit
Besarnyapenurunantitikbekusebandingdengankonsentrasimolal (m), jadiapabilakonsentrasinyabesarmakahargapenurunantitikbekunyabesarjuga.
Garamdapur yang digunakan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku larutan yang di uji tersebut.

c.       Perbedaan titik beku larutan NaCl 1 m dengan larutan urea 1 m dan NaCl 2 m dengan larutan urea 2 m.
Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah daripada larutan non elektrolit (urea).Penurunan titik beku larutan nacl lebih besar daripada penurunan titik beku larutan urea, karena nacl merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi (derajat ionisasi) yang menyebabkan nilai penurunan titik beku larutan semakin besar jika dibandingkan dengan larutan urea yang merupakan larutan non elektrolit yang tidak meng-ion sehingga tidak memiliki derajat ionisasi.


i)        KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa :
a)      Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni.
b)      Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik bekunya semakin besar.
c)      Larutan elektrolit (NaCl) memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit (urea).
d)      Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
e)      Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan.


semangat belajar ya.... ๐Ÿ‘ฏ ini hanya untuk referensi aja,,,
semoga bermanfaat๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ