KEGIATAN 1
PEMBANGUNANKONTEKS DAN PEMODELAN TEKS
OPINI/EDITORIAL
Tugas
1
Memahami
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Opini/Editorial
1. Setujukah kalian bahwa penulis teks tersebut ingin mengemukakan
pendapatnya?
2. Apakah penulis sekadar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan
yang diangkatnya atau juga bermaksud memengaruhi pembaca agar menyetujui
pemikirannya?
3. Sebutkan alasan kalian
mengapa teks “Menjual
Sembari Menjaga Nirwana” ini bisa
disebut teks opini/editorial.
4. Argumentasi apa saja yang dikemukakan oleh penulis dalam teks “Menjual
Sembari Menjaga Nirwana”?
5. Berdasarkan isi teks opini/editorial di atas, terdapat beberapa argumentasi
penulis. Tentukanlah apakah kalian setuju atau tidak pada pendapat tersebut
dengan membubuhkan tanda centang (Ρ΅) pada kolom (S) jika setuju dan pada kolom
(TS) jika tidak setuju.
No
|
Argumentasi
|
S
|
TS
|
1.
|
Keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi alam yang salah dan
serakah.
|
ΓΌ
|
|
2.
|
Dengan ribuan “surga yang tersembunyi” itu, pemerintah seharusnya bisa
menaikkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negeri ini.
|
||
3.
|
Problem utama dari tidak berkembangnya pariwisata di Indonesia adalah
ceteknya kesadaran akan potensi yang kita miliki.
|
||
4.
|
Selain membangun infrastruktur seperti akses ke tempat itu—dan sarana
semisal transportasi dan penginapan, pemerintah harus lebih serius memikirkan
program-program untuk membungkus potensi ini agar lebih menarik.
|
||
5.
|
Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali,
atau—kalau mau dikatakan agak berpandangan luas sedikit—bergesernya pun
paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau Toba. Padahal tempat-tempat itu
tidak perlu “dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan jalan sendiri.
|
6. Kemukakanlah pendapat kalian tentang beberapa pernyataan berikut ini.
a. Dengan pariwisata, daerah bisa mendapatkan penghasilan sekaligus memelihara
alam selingkungannya. Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut?
b. Setujukah kalian dengan pernyataan: Resor tumbuh menjamur, tetapi
kontribusi mereka kepada ekonomi daerah amat minimal.
c. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” mereka kepada pemerintah daerah yang
tidak serius membangun prasarana wisata di sana. Apa yang dimaksudkan pengarang
dengan kata “protes” pada pernyataan ini?
7. Judul teks tersebut adalah “Menjual
Sembari Menjaga Nirwana”. Apa yang hendak dijual di sini?
8. Bacalah kembali teks dan tandailah kalimat utama yang ada dalam tiap
paragraf.
a. Kalimat utama paragraf kedua
9. Setelah membaca teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” itu dengan saksama,
tergambar tujuan penulis. Jelaskanlah bagaimana cara penulis teks mengungkapkan
tujuannya melalui teks opini/editorial.
10. Mencari adverbia frekuentatif
tersebut dalam teks yang ada.
No
|
Kalimat
|
Adverbia Frekuensi
|
1.
|
Namun, disana juga berlangsung perusakan alam yang kerap didukung para politikus.
|
Kerap
|
2.
|
Membangun prasananya saja kerap tidak
dilakukan pemerintah.
|
kerap
|
3.
|
Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan
keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi alam ynag salah dan
serakah.
|
Dalam beberapa tahun terakhir,
|
4.
|
Di dunia ini hanya ada tiga tempat yang
memiliki barrel ombak berbentuk terawangan yang dapat ditemui sepanjang
waktu.
|
Di dunia ini
|
11. Mencari berbagai konjungsi yang terdapat dalam teks “Menjual
Sembari Menjaga Nirwana”,
lalu bubuhkan fungsi konjungsi tersebut pada kolom yang
tersedia.
No
|
Kalimat
|
Konjungsi
|
Fungsi Konjungsi
|
1.
|
Kesadaran menjaga alam dan mengembangkan potensi wisata
justru datang dari operator wisata.
|
justru
|
Untuk memperkuat argumentasi
|
2.
|
Selain membangun infrastruktur dan sarana semisal
transportasi dan penginapan, pemerintah harus lebih serius memikirkan
program-program untuk membungkus potensi ini agar lebih menarik.
|
agar
|
Untuk menyatakan harapan
|
3.
|
Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi
pemakaiannya, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai
dengan kaidah (aturan) bahasa.
|
sedangkan
|
Untuk menyatakan pertentangan
|
4.
|
Banyak orang yang menganggap bahwa bahasa
Indonesia hanya memiliki satu warna/ragam
|
bahwa
|
Untuk menyatakan implementasi
|
5.
|
Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang lebih sering
berada dalam situasi tidak resmi sehingga tuntutan untuk selalu berbahasa
Indonesia ragam baku itu memang tidak ada.
|
sehingga
|
Untuk menyatakan akibat
|
12. Mencari kalimat yang mengandung verba di dalam teks tersebut. Lalu,
kategorikan masing-masing verba tersebut menurut bentuknya.
No
|
Kalimat
|
Verba
|
Verba Material/
Relasional/Mental*
|
1.
|
Indonesia adalah surga sekaligus
kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme dari masa lalu.
|
adalah
|
Verba Relasional Identifikatif
|
2.
|
Bahsa yang baik adalah bahasa yang sesuai
situasi pemakainya.
|
adalah
|
Verba Relasional Identifikatif
|
3.
|
Mereka tidak menyadari bahwa bahasa
indonesia memiliki banyak ragam.
|
menyadari
|
Verba mental kognisi
|
4.
|
Surat kabar memiliki keterbatasan ruang.
|
memiliki
|
Verba Relasional atributif
|
5.
|
Pemakluman yang sama seharusnya tidak
diberikan kepada penyiar yang membacakan tulisan itu untuk
pendengar/pemirsanya.
|
membacakan
|
Verba material
|
13. Mencari tahu arti kata baru yang kalian temukan dalam teks “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana”. Kalian bisa menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesiauntuk
mendapatkan arti kata-kata tersebut. Lalu, tuliskan jawaban kalian di dalam
kolom yang tersedia di bawah ini.
No
|
Kosakata
|
Arti Kosakata
|
1.
|
terumbu
|
dangkalan di laut (yang tidak terlalu luas), terjadi
dari gundukan batuan, seperti gamping atau koral, sering kelihatan apabila
air surut
|
2.
|
cetek
|
|
nirwana
|
||
mengeduk
|
||
membabat
|
||
resor
|
||
artifisial
|
||
kreatif
|
||
eksploitasi
|
||
kontribusi
|
||
statistik
|
14. Lengkapilah bagan berikut ini yang berisi struktur teks opini/editorial
yang telah kalian uraikan di muka.
15. Kalian uraikan bagaimana penulis teks itu menyatakan ulang pendapatnya pada paragraf penutup.
a. Pandangan penulis dalam pernyataan pendapat: Jangankan membuat program
wisata yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan
pemerintah.
b. Pandangan penulis dalam argumentasi 1: Padahal, dengan pariwisata, daerah
bisa mendapatkan penghasilan sekaligus memelihara alam selingkungannya.
c. Pandangan penulis dalam argumentasi 2: Keinginan pemerintah pusat
menjadikannya sebagai taman nasional ditentang justru oleh pemerintah daerah.
d. Pandangan penulis dalam argumentasi 3: Namun, pemerintah daerah seolah-olah
tidak berdaya di sana. Resor tumbuh menjamur, tetapi kontribusi mereka kepada
ekonomi daerah amat minimal.
e. Pandangan penulis dalam argumentasi 4: Dengan ribuan
“surga yang tersembunyi”
itu,
pemerintah seharusnya bisa menaikkan jumlah
wisatawan asing yang datang ke negeri ini.
f. Pandangan penulis dalam argumentasi 5: Pariwisata dianggap tidak terlalu
menguntungkan—terutama untuk pejabat yang korup.
g. Pandangan penulis dalam argumentasi 6: Kesadaran menjaga alam dan
mengembangkan potensi wisata justru datang dari operator wisata.
h. Pandangan penulis dalam argumentasi 7: Pemerintah harus lebih serius
memikirkan
program-program untuk membungkus potensi ini
agar lebih menarik.
i.
Pandangan penulis dalam argumentasi 8: Padahal
tempat-tempat itu tidak perlu “dijual”
lagi dan sebaiknya
dibiarkan jalan sendiri.
j.
Pandangan penulis dalam pernyataan ulang
pendapat: Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata. Di tangan para pemangku
kepentingan terletak tanggung jawab merayakannya.
Tugas 2
Membandingkan Teks Opini/Editorial
1. Menurut kalian, bagaimanakah berbahasa yang baik dan benar itu?
Jawab: Menurut kami, menggunakan bahasa yang baik dan
benar yaitu penggunaan bahasa yang sesuai dengan pemakaiannya. Pemilihan bahasa
formal dan non formal ketika kita berbicara dengan seseorang. Berbicara yang
benar yaitu penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah dan penggunaan etika
bahasa yang sesuai dengan aturannya.
2. Teks opini berisi gagasan pribadi atau usulan mengenai sesuatu. Menurut
kalian, pada teks “Tentang Baik dan Benar”, gagasan apa yang hendak diungkapkan
penulis?
Jawab: gagasan yang ingin disampaikan penulis dalam teks
tersebut adalah penulis ingin memberitahu pembaca tentang cara menggunakan
bahasa indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
3. Baca dan cermati kembali teks tersebut. Argumentasi apa saja yang
diutarakan penulis untuk mendukung gagasannya?
1) Mungkin karena secara terminologis kata baik danbenaritu sudah menyaran
pada hal yang sempurna, tanpa cacat sehingga orang pun tidak segansegan
memaknai slogan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu sama dengan
bahasa Indonesia baku.
2) Tidak jarang orang (Indonesia) merasa tidak memiliki kemampuan untuk
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahkan, banyak pula orang yang
kemudian berantipati pada itu karena merasa telah dibelenggunya. Menganggap
bahasa Indonesia yang baik dan benar sama dengan bahasa Indonesia baku adalah
sebuah kekeliruan.
3) Dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang lebih sering berada dalam
situasi tidak resmi sehingga tuntutan untuk selalu berbahasa Indonesia ragam
baku itu memang tidak ada.
4) Pada umumnya, orang cenderung menyederhanakan cakupan pengertian situasi
pemakaian bahasa itu, misalnya, hanya terbatas pada tempat saja. Hal itu
diperparah lagi oleh rendahnya penguasaan kaidah bahasa (Indonesia) mereka
5) Banyak orang yang menganggap bahwa bahasa Indonesia hanya memiliki satu
warna/ragam. Mereka tidak (mau) menyadari bahwa bahasa Indonesia memiliki banyak
ragam, identik dengan keanekaragaman masyarakat penggunanya.
6) Pada umumnya, karena tidak memiliki kesadaran itu, mereka hanya menguasai
satu ragam bahasa sehingga di mana pun dan kapan pun selalu menggunakan ragam
bahasa yang dikuasainya itu. Ibarat berpakaian, di mana pun dan kapan pun
mereka selalu memakai pakaian yang sama.
7) Pun sebaliknya, sangatlah tidak pantas jika ada orang menggunakan
bentuk-bentuk tidak baku itu dalam sebuah seminar, dengan teman akrabnya
sekalipun.
8) “Keanehan” berbahasa dalam iklan dan sastra (kalau memang ada) harus dipandang
sebagai kreativitas berbahasa pembuat/pengarang selama tidak bertentangan
dengan kaidah bahasa yang berlaku. Semua orang mungkin sepakat bahwa iklan yang
berbunyi: Terus terang, … terang terus, misalnya, adalah contoh kreativitas
berbahasa yang berestetika tinggi. Akan tetapi, bagaimana dengan iklan yang
berbunyi: …melindungi dari kuman? Sebagai contoh yang baikkah bunyi iklan itu?
Tentu tidak.
4. Bacalah kembali kedua teks opini di muka, kemudian carilah argumentasi yang
dikembangkan dari pendapat lain.
No
|
Argumentasi
|
Referensi
|
1.
|
Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik,
hanya ada 8 juta wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia.
|
Badan Pusat Statistik
|
2.
|
dibandingkan dengan Prancis yang mampu mendatangkan 83
juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan asing ke Indonesia masih jauh dari
Malaysia, yang menurut United Nations World Tourism Organization kedatangan
25 juta pelancong pada 2012. Ini menempatkan Malaysia pada peringkat ke-10
negara dengan jumlah wisatawan asing terbanyak.
|
United Nations World Tourism Organization
|
5. Membandingkan teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” dan “Tentang Baik dan
Benar”. Setelah kalian membaca dengan cermat, apakah masing-masing teks
tersebut termasuk teks opini analitis atau hortatoris? Sebutkanlan alasan
kalian.
a. Teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” termasuk jenis teks opini
hortatoris. Alasannya karena berisi tentang anjuran penulis kepada pemerintah
agar melakukan suatu hal yang bermanfaat, kebijakan yang harus diambil
pemereintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
b. Teks “Tentang Baik dan Benar” termasuk jenis teks opini analisis. Alasannya
karena menjelaskan tentang bagaimana seharusnya menggunakan bahasa yang baik
dan benar sesuai kaidah bahasa. Menggabarkan bagaimana cara masyarakat
menggunakan bahsa yang baik dan benar.
6. Cari dan identifikasikanlah verba yang ada dalam teks “Tentang Baik dan
Benar”, lalu tuliskan verba yang kalian temukan ke dalam kolom berikut.
No
|
Kalimat
|
Verba
|
Verba Material/
Relasional/Mental*
|
1.
|
Indonesia adalah surga sekaligus
kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme dari masa lalu.
|
adalah
|
Verba Relasional Identifikatif
|
2.
|
Bahsa yang baik adalah bahasa yang sesuai
situasi pemakainya.
|
adalah
|
Verba Relasional Identifikatif
|
3.
|
Mereka tidak menyadari bahwa bahasa
indonesia memiliki banyak ragam.
|
menyadari
|
Verba mental kognisi
|
4.
|
Surat kabar memiliki keterbatasan ruang.
|
memiliki
|
Verba Relasional atributif
|
5.
|
Pemakluman yang sama seharusnya tidak
diberikan kepada penyiar yang membacakan tulisan itu untuk
pendengar/pemirsanya.
|
membacakan
|
Verba material
|
7. Konjungsi apa saja yang kalian temukan dalam teks “Tentang Baik dan Benar”?
Tuliskan jawaban kalian ke dalam kolom berikut.
No
|
Kalimat
|
konjungsi
|
1.
|
Bahkan, banyak pula orang yang kemudian berantipati
pada slogan itu karena merasa telah dibelenggunya.
|
Bahkan
|
2.
|
Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang
lebih sering berada dalam situasi tidak resmi sehingga tuntutan untuk selalu
berbahasa Indonesia ragam baku itu memang tidak ada.
|
sehingga
|
3.
|
Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai
dengan situasi pemakaiannya, sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang
digunakan sesuai dengan kaidah (aturan) bahasa.
|
sedangkan
|
4.
|
Banyak orang yang menganggap bahwa bahasa Indonesia
hanya memiliki satu warna/ragam.
|
bahwa
|
5.
|
Penghilangan imbuhan (awalan) pada judul tulisan di
surat kabar, misalnya, masih dapat dimaklumi karena surat kabar memiliki
keterbatasan ruang.
|
karena
|
8. Cari dan identifikasilah modalitas yang ada pada kedua teks tersebut, lalu
tentukan fungsi masing-masing modalitas itu.
No
|
Kalimat dalam
Teks
|
Modalitas
|
Fungsi
Modalitas
|
1.
|
Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata.
|
memang
|
Untuk menyatakan
kepastian
|
2.
|
Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang lebih sering
berada dalam situasi tidak resmi sehingga tuntutan untuk selalu berbahasa
Indonesia ragam baku itu memang tidak ada.
|
memang
|
Untuk menyatakan
kepastian
|
3.
|
Rupanya, di sinilah letak persoalannya.
|
Rupanya
|
Untuk menyatakan
Kesangsian
|
4.
|
Dalam batas-batas tertentu, pelanggaran atas penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar mungkin masih dapat dimaklumi.
|
mungkin
|
Untuk menyatakan
Kesangsian
|
5.
|
Semua orang mungkin sepakat bahwa iklan yang berbunyi: Terus terang, …
terang terus, misalnya, adalah contoh kreativitas berbahasa yang berestetika
tinggi.
|
mungkin
|
Untuk menyatakan
Kesangsian
|
9. Perhatikan secara saksama
teks “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana” dan “Tentang
Baik dan Benar”. Apakah kedua teks tersebut adalah artikel opini yang ditulis
seorang pembaca atau editorial yang ditulis oleh redaksi media cetak?
(a) Teks “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana” adalah artikel yang ditulis oleh seorang
pembaca karena dalam teks tersebut merupakan pendapat pembaca terhadap suatu
masalah, peristiwa, atau kejadian tertentu.
(b) Teks “Tentang Baik dan Benar” adalah
artiekl yang ditulis oleh seorang editorial karena dalam teks tersebut
berisi opini atau pendapat redaksi media cetak tersebut terhadap persoalan
aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat.
10. Diskusikanlah dengan teman sekelas kalian bagaimana media cetak yang memuat
editorial tersebut menyikapi situasi aktual yang berkembang dalam masyarakat
berkaitan dengan persoalan yang diangkat dalam teks!
Jawab: menurut kami, bagaimana media cetak yang memuat
editorial tersebut menyikapi situasi aktual yang berkembang dalam masyarakat
adalah dengan menyerukan pendapat mereka dengan tetap berdasarkan fakta
mengenai persoaalan tersebut agar dapat dimengerti oleh masayarakat pada
umumnya.
Tugas 3
Menganalisis Teks Opini/Editorial
1. Informasi apa sajakah yang kalian peroleh dari teks “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana” tersebut? Coba kalian sebutkan satu-persatu!
a) Ternyata Indonesia memiliki banyak tempat indah.
b) Tempat-tempat indah itu masih terbengkalai dan belum digarap.
c)
2. Uraikanlah pendapat kalian apakah kalian setuju dengan hal yang disampaikan
penulis tersebut.
a) Menurut kalian, apakah masih banyak tempat wisata yang memang belum
terjamah, baik oleh pemerintah maupun penduduk setempat?
b) Coba kalian sebutkan tempat apa saja yang seharusnya bisa dijadikan objek
wisata di daerah kalian, tetapi masih terabaikan dan belum dimanfaatkan.
c) Menurut kalian, apa penyebab tempat di daerah kalian itu masih belum
digarap atau dimanfaatkan (belum terjamah)?
d) Tempat wisata apa sajakah yang ada di daerah kalian?
e) Apakah objek wisata di daerah kalian sering dikunjungi oleh wisatawan?
f) Dari mana saja wisatawan itu berasal?
SEMOGA BERMANFAAT ππππππππππ
JANGAN LUPa komen yaππ€π
No comments:
Post a Comment