PENGARUH ZAT
TERLARUT
TERHADAP TITIK
BEKU LARUTAN
a) TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh zat terlarut
terhadap titik beku larutan.
b) RUMUSAN MASALAH
Bagaimanapengaruh
zat terlarut terhadap titik beku larutan?
c) HIPOTESIS
Adanya
zat terlarut dalam larutan berpengaruh terhadap titik beku larutan.
d) ALAT DAN BAHAN
-
5
buah tabung reaksi
-
1
buah gelas kimia plastik
-
1
buah termometer
-
1
buah pengaduk
-
1m
larutan NaCl
-
2m
larutan NaCl
-
1m
larutan urea
-
2m
larutan urea
-
1
kg es batu
-
1
kg garam dapur kasar
-
Akuades
secukupnya
e) LANGKAH – LANGAKAH
1)
Menyiapkan semua alat dan bahan yang
diperlukan.
2)
Membuat
campuran pendingin yang terdiri dari campuran es dan campuran garam dapur kasar
di dalam gelas kimia plastik
3)
Memasukan
5ml akuades ke dalam tabung reaksi.
4)
Memasukan
ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing-masing 5 ml larutan urea 1m,urea
2m, NaCl 1m dan Nacl 2m.
5)
Memasukan
kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin.
Biarkan sampai membeku ( ditandai dengan air keruh )
6)
Jika
sudah membeku, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin, lalu aduk-aduk
sampai mencair.
7)
Kemudian
mengukur suhunya dan memasukkan data dalam tabel pengamatan.
f) TABEL PENGAMATAN
Larutan
|
Konsentrasi
(m)
|
Titik
beku (ºC)
|
Penurunan
titik beku (ºC)
|
NaCl
|
1 m
|
|
|
NaCl
|
2 m
|
|
|
Urea
|
1 m
|
|
|
Urea
|
2 m
|
|
|
LAPORAN
PERCOBAAN
PENGARUH ZAT
TERLARUT
TERHADAP TITIK
BEKU LARUTAN
a) TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh zat terlarut
terhadap titik beku larutan.
b) RUMUSAN MASALAH
Bagaimanapengaruh
zat terlarut terhadap titik beku larutan?
c) HIPOTESIS
Adanya
zat terlarut dalam larutan berpengaruh terhadap titik beku larutan.
d) DASAR TEORI
Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan
oleh kebersamaan jumlah partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi
sifat larutan dan besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat
koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat
terlarut. Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf berbanding
lurus dengan konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap pelarut mempunyai
konstanta tertentu yangbesarnya penurunan tiitk beku larutan begantung pada
konsentrasi zat terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk
bekunya dan perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi.
Penurunan titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam
larutan.
Larutan yang mudah
mengion(elektrolit) akan mempunyai titik beku lebih rendah dari pada larutan
non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai sehingga partikelnya pun
akan lebih banyak dari pada non elektrolit, sehingga larutan elektrolit
mempunyai sifat koligatif lebih besar dari pada non elektrolit.
Pada larutan nonelektrolit seperti gula,
sifat-sifat koligatif berbanding lurus dengan molalitas larutan menurut hukum
Raoult dan Henry. Larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih
besar. Dalam larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas
pertikel menjadi bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit
bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding
dengan perhitungan jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik
menaik antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan
satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion
negatif, begitu pula sebaliknya.
e) ALAT DAN BAHAN
-
5
buah tabung reaksi
-
1
buah gelas kimia plastik
-
1
buah termometer
-
1
buah pengaduk
-
1m
larutan NaCl
-
2m
larutan NaCl
-
1m
larutan urea
-
2m
larutan urea
-
1
kg es batu
-
1
kg garam dapur kasar
-
Akuades
secukupnya
f) LANGKAH – LANGAKAH
1)
Siapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan.
2) Buatlah campuran pendingin yang terdiri
dari campuran es dan campuran garam dapur kasar di dalam gelas kimia plastik
3) Masukan 5ml akuades ke dalam tabung
reaksi.
4) Masukan ke dalam 4 tabung reaksi yang
terpisah masing-masing 5 ml larutan urea 1m,urea 2m, NaCl 1m dan Nacl 2m.
5) Masukan kelima tabung reaksi tersebut ke
dalam campuran pendingin.
Biarkan sampai membeku ( ditandai dengan air keruh )
6) Jika sudah membeku, angkat tabung reaksi
dari campuran pendingin, lalu aduk-aduk sampai mencair.
7) Kemudian ukurlah suhunya dan masukkan
dalam tabel pengamatan.
g) TABEL PENGAMATAN
Larutan
|
Konsentrasi
(m)
|
Titik
beku (ºC)
|
Penurunan
titik beku (ºC)
|
NaCl
|
1 m
|
-2
|
2
|
NaCl
|
2 m
|
-4,5
|
4,5
|
Urea
|
1 m
|
-1
|
1
|
Urea
|
2 m
|
-2
|
2
|
Aquades
|
|
0
|
0
|
h) PEMBAHASAN
a.
Pengaruh zat
terlarut terhadap titik beku larutan :
Kalau zat terlarutnya termasuk
elektrolit akan menghasilkan titik beku larutan lebih rendah dari pada zat
terlarutnya tidak termasuk elektrolit ,
karena zat elektrolit lebih banyak mengandung partikel (ion).Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
karena zat elektrolit lebih banyak mengandung partikel (ion).Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
b. Pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan :
Titik beku masing-masing larutan
yang telah kami uji coba, semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut.
a)
semakinbesarmolalitasnyamakatitikbekunyasemakinrendah.
b) semakinbesarmolalitasnyamakapenurunantitikbekunyasemakaintinggi
PenurunantitikbekularutanNaCl (elektrolit)
lebih tinggi dibandingkan dengan larutan urea (non-elektrolit).Sebab zat elektrolit terurai menjadi
ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit
Besarnyapenurunantitikbekusebandingdengankonsentrasimolal
(m), jadiapabilakonsentrasinyabesarmakahargapenurunantitikbekunyabesarjuga.
Garamdapur yang
digunakan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses
pencairan es, sehingga dapat membantu dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku larutan
yang di uji tersebut.
c. Perbedaan titik beku larutan NaCl 1 m
dengan larutan urea 1 m dan NaCl 2 m dengan larutan urea 2 m.
Pada
kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah daripada
larutan non elektrolit (urea).Penurunan
titik beku larutan nacl lebih besar daripada penurunan titik beku larutan urea,
karena nacl merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi
(derajat ionisasi) yang menyebabkan nilai penurunan titik beku larutan semakin
besar jika dibandingkan dengan larutan urea yang merupakan larutan non
elektrolit yang tidak meng-ion sehingga tidak memiliki derajat ionisasi.
i)
KESIMPULAN
Berdasarkan
percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa :
a) Titik beku larutan lebih rendah dari
titik beku pelarut murni.
b) Semakin besar kemolalan suatu larutan,
semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik bekunya semakin besar.
c) Larutan elektrolit (NaCl) memiliki titik
beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit (urea).
d) Penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif.
e) Penurunan titik beku tidak bergantung
pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan.
semangat belajar ya.... 👯 ini hanya untuk referensi aja,,,semoga bermanfaat😃😃😃😃😃😃
No comments:
Post a Comment