Search This Blog

Monday 21 November 2016

RANCANGAN DAN LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH ZAT TERLARUT TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN

RANCANGAN PERCOBAAN
PENGARUH ZAT TERLARUT
TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN
a)     TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan.

b)    RUMUSAN MASALAH
Bagaimanapengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan?

c)     HIPOTESIS
Adanya zat terlarut dalam larutan berpengaruh terhadap titik beku larutan.

d)    ALAT DAN BAHAN

-          5 buah tabung reaksi
-          1 buah gelas kimia plastik
-          1 buah  termometer
-          1 buah pengaduk
-          1m larutan NaCl
-          2m larutan NaCl
-          1m larutan urea
-          2m larutan urea
-          1 kg es batu
-          1 kg garam dapur kasar
-          Akuades secukupnya


e)     LANGKAH – LANGAKAH
1)         Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2)        Membuat campuran pendingin yang terdiri dari campuran es dan campuran garam dapur kasar di dalam gelas kimia plastik
3)        Memasukan 5ml akuades ke dalam tabung reaksi.
4)        Memasukan ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing-masing 5 ml larutan urea 1m,urea 2m, NaCl 1m dan Nacl 2m.
5)        Memasukan kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin.
       Biarkan sampai membeku ( ditandai dengan air keruh )
6)        Jika sudah membeku, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin, lalu aduk-aduk sampai mencair.
7)        Kemudian mengukur suhunya dan memasukkan data dalam tabel pengamatan.

f)      TABEL PENGAMATAN

Larutan
Konsentrasi (m)
Titik beku (ºC)
Penurunan titik beku (ºC)
NaCl
1 m


NaCl
2 m


Urea
1 m


Urea
2 m





LAPORAN PERCOBAAN
PENGARUH ZAT TERLARUT
TERHADAP TITIK BEKU LARUTAN


a)     TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan.

b)    RUMUSAN MASALAH
Bagaimanapengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan?

c)     HIPOTESIS
Adanya zat terlarut dalam larutan berpengaruh terhadap titik beku larutan.

d)    DASAR TEORI
Sifat koligatif adalah sifat yang disebabkan oleh kebersamaan jumlah partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat larutan dan besar pengaruh itu bergantung pada jumlah partikel. Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan berat molekul dari zat terlarut. Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf berbanding lurus dengan konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap pelarut mempunyai konstanta tertentu yangbesarnya penurunan tiitk beku larutan begantung pada konsentrasi zat terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk bekunya dan perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi. Penurunan titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam larutan.
Larutan yang mudah mengion(elektrolit) akan mempunyai titik beku lebih rendah dari pada larutan non elektrolit, karena larutan elektrolit akan terurai sehingga partikelnya pun akan lebih banyak dari pada non elektrolit, sehingga larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar dari pada non elektrolit.
Pada larutan nonelektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif berbanding lurus dengan molalitas larutan menurut hukum Raoult dan Henry. Larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. Dalam larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas pertikel menjadi bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding dengan perhitungan jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menaik antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion negatif, begitu pula sebaliknya.

e)     ALAT DAN BAHAN

-          5 buah tabung reaksi
-          1 buah gelas kimia plastik
-          1 buah  termometer
-          1 buah pengaduk
-          1m larutan NaCl
-          2m larutan NaCl
-          1m larutan urea
-          2m larutan urea
-          1 kg es batu
-          1 kg garam dapur kasar
-          Akuades secukupnya


f)      LANGKAH – LANGAKAH
1)      Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2)      Buatlah campuran pendingin yang terdiri dari campuran es dan campuran garam dapur kasar di dalam gelas kimia plastik
3)      Masukan 5ml akuades ke dalam tabung reaksi.
4)      Masukan ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing-masing 5 ml larutan urea 1m,urea 2m, NaCl 1m dan Nacl 2m.
5)      Masukan kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin.
       Biarkan sampai membeku ( ditandai dengan air keruh )
6)      Jika sudah membeku, angkat tabung reaksi dari campuran pendingin, lalu aduk-aduk sampai mencair.
7)      Kemudian ukurlah suhunya dan masukkan dalam tabel pengamatan.

g)     TABEL PENGAMATAN

Larutan
Konsentrasi (m)
Titik beku (ºC)
Penurunan titik beku (ºC)
NaCl
1 m
-2
2
NaCl
2 m
-4,5
4,5
Urea
1 m
-1
1
Urea
2 m
-2
2
Aquades

0
0




h)    PEMBAHASAN
a.       Pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan :
 Kalau zat terlarutnya termasuk elektrolit akan menghasilkan titik beku larutan lebih rendah dari pada zat terlarutnya tidak termasuk elektrolit , 
karena zat elektrolit lebih banyak mengandung partikel (ion).
Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni.Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.

b.      Pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan :
Titik beku masing-masing larutan yang telah kami uji coba, semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut.
a)        semakinbesarmolalitasnyamakatitikbekunyasemakinrendah.
b)       semakinbesarmolalitasnyamakapenurunantitikbekunyasemakaintinggi
                 PenurunantitikbekularutanNaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan urea (non-elektrolit).Sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit
Besarnyapenurunantitikbekusebandingdengankonsentrasimolal (m), jadiapabilakonsentrasinyabesarmakahargapenurunantitikbekunyabesarjuga.
Garamdapur yang digunakan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku larutan yang di uji tersebut.

c.       Perbedaan titik beku larutan NaCl 1 m dengan larutan urea 1 m dan NaCl 2 m dengan larutan urea 2 m.
Pada kemolalan yang sama, titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah daripada larutan non elektrolit (urea).Penurunan titik beku larutan nacl lebih besar daripada penurunan titik beku larutan urea, karena nacl merupakan larutan elektrolit yang mempunyai energy ionisasi (derajat ionisasi) yang menyebabkan nilai penurunan titik beku larutan semakin besar jika dibandingkan dengan larutan urea yang merupakan larutan non elektrolit yang tidak meng-ion sehingga tidak memiliki derajat ionisasi.


i)        KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa :
a)      Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni.
b)      Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik bekunya semakin besar.
c)      Larutan elektrolit (NaCl) memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit (urea).
d)      Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
e)      Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan.


semangat belajar ya.... 👯 ini hanya untuk referensi aja,,,
semoga bermanfaat😃😃😃😃😃😃

No comments:

Post a Comment