Program Keratifitas Mahasiswa (PKM)
Program Keratifitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang lagi trend dikerjakan oleh mahasiswa.
Hal ini karena, lewat program ini, mahasiswa dapat menyalurkan kreativitasnya dengan bantuan dana yang disediakan oleh pemerintah apabila lolos dalam tahap seleksi.
Nah PKM ini ada macam macam nih gais jenisnya, yang salah satunya 5 bidang utama. 5 bidang utama tersebut ada PKM-P, PKM-KC, PKM-T, PKM-M, PKM-K.
Adapun beberapa tips nih gais untuk bisa lolos
1. Hal-hal terkait administrasi harus benar, jadi kalian harus benar-benar mengechek berulang kali terkait administrasi seperti penulisan fontnya, tanda tangan, dll yang harus sesuai dengan pedoman. Hal ini karena administrasi hal utama dalam tahap seleksi karena ketika administrasi salah, hasil PKM kalian langsung tereliminasi
2. Buat ide PKM kalian semenarik mungkin, unik, tetapi masuk akal. Keunikan kalian dapat dilirik oleh juri yang ada, karena keunikan sama dengan ide kreatif kalian
3. Usahakan membuat ide PKM yang terkait dengan isu isu yang terjadi di masa sekarang. semakin relevan ide PKM dengan permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, maka semakin relevan pula ide pkm untuk diwujudkan pada masyarakat. Begitulah Juri menilainya
4. Perbanyak referensi untuk mendapatkan ide yang kreatif, sebagai contoh kalian bisa baca baca solusi yang sudah dilakukan di negara-negara maju, kemudian kalian elaborasikan dan kolaborasikan ke dalam permasalahan di Indonesia
5. Cari pembimbing yang menurut kalian bisa diandalkan ya gais.
6. Pantang menyerah dan perbanyak berdo'a
nah kali ini aku akan menshare hasil PKM tim ku tahun kemarin nih... ya memang belum menang timnas sih, tetapi lumayan sudah masuk 10 besar se univ nih gais.
Semangat terus mengerjakan PKMnya, jangan menyerah, karena kegagalan merupakan kunci utama keberhasilan.
Berikut merupakan contoh PKM-M salah satu dari PKM 5 bidang.
PROPOSAL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISIWA
COMMUNITY
DEVELOPMENT
DENGAN METODE PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA) SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN WISATA
MELALUI PENERAPAN PAKET WISATA DI PANTAI MENGANTI
KABUPATEN KEBUMEN
BIDANG
KEGIATAN:
PKM
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Diusulkan Oleh:
Anggita Adelina
|
I0616007
|
2016
|
Diah Rahmasari
|
I0316022
|
2016
|
Nur Faidah
|
I0316064
|
2016
|
Andindita Aulia Dewi
|
I0615005
|
2015
|
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................................ ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... iii
BAB
1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3
Tujuan Kegiatan..................................................................................... 2
1.4
Luaran yang Diharapkan........................................................................ 3
1.5
Manfaat Kegiatan................................................................................... 3
BAB
2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN............................. 4
BAB
3 METODE PELAKSANAAN..................................................................... 6
BAB
4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................... 8
4.1
Anggaran Biaya..................................................................................... 8
4.2
Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
LAMPIRAN.......................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing............................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan........................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas................. 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................... 20
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra............................................. 21
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja....................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wisata adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dengan
jangka waktu
sementara (UU No. 10 Tahun 2009). Wisata dapat menjadi hal yang sangat
penting baik bagi wisatawan ataupun masyarakat sekitar objek wisata. Bagi
wisatawan, mereka membutuhkan hal-hal baru yang menarik untuk menghilangkan
rasa penat terhadap kehidupan sehari-harinya. Sedangkan bagi masyarakat sekitar objek wisata
juga dapat menerima keuntungan ekonomi dari wisatawan. Bahkan, wisata dapat dijadikan sebagai sumber
untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah, asalkan wisata tersebut dikembangkan
secara optimal dan disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan. Seperti halnya di Bali yang memanfaatkan keadaan fisik, budaya, dan
sosialnya untuk membangun wisata yang sudah dikenal di kalangan internasional.
Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang
memiliki keindahan alam yang menawan. Kabupaten Kebumen terletak di tepi Pulau
Jawa yang memiliki luas wilayah darat 1.281,115 km2 dan wilayah laut
6.867 km2. Kabupaten Kebumen memiliki fisik dasar yang
sangat berpotensi untuk menjadi wisata yang menarik. Sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen terletak di pesisir pantai
selatan Pulau Jawa, sehingga Kabupaten Kebumen menjadi memiliki banyak wisata
bahari yang berada di pesisir pantai. Meskipun begitu, pada tahun 2014, Kabupaten Kebumen berada di posisi persentase penduduk
termiskin kedua di Jawa Tengah (BPS Jawa Tengah, 2016). Wisata-wisata bahari yang berada di Kabupaten Kebumen tersebut dapat
menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Kebumen,
karena wisata dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi lokal.
Diantara pantai-pantai yang ada di Kebumen, Pantai
Menganti merupakan pantai terindah yang dapat dijadikan objek wisata yang
menarik. Pantai ini terletak di Desa Karangduwur,
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Pantai Menganti memiliki keindahan alam
yang sangat menawan dan tidak kalah dengan wisata pantai yang sudah terkenal di
kalangan nasional. Pantai ini memiliki bukit hijau yang
sebagian sisinya langsung menjorok ke pantai, batuan vulkanik besar yang indah,
gemuruh ombak besar, pasir putih, serta kekayaan hayati laut. Oleh karena itu, Pantai Menganti dapat dijadikan sebagai
sumber meningkatkan ekonomi lokal melalui wisatanya.
Pengoptimalan wisata Pantai Menganti sebagai destinasi
wisata unggulan di Kabupaten Kebumen dan bahkan wisata unggulan nasional,
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Kebumen. Dikarenakan potensi alam yang sudah sangat mendukung ditambah
pengembangan wisata berupa pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh pengelola
secara bertahap, hal tersebut dapat menjadikan wisata Pantai Menganti memiliki
peluang untuk lebih maju. Akan tetapi, kurangnya strategi pemasaran
wisata dapat menjadikan wisata tersebut kurang dikenal masyarakat dengan
jangkauan yang lebih luas. Oleh karena itu, masyarakat sekitar Pantai Menganti
perlu mengetahui bagaimana cara menerapkan strategi pemasaran di wisata Pantai
Menganti. Dimana masyarakat Pantai Menganti sebagai
peneliti, perencana, dan pelaksana wisata Pantai Menganti itu sendiri. Dengan
adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan strategi pemasaran yang
salah satunya adalah pengadaan paket wisata, masyarakat sekitar dapat
meningkatkan perekonomiannya bahkan mengangkat pendapatan daerah.
Sehubungan dengan itu, kami sebagai anggota dari PKM-M akan melaksanakan
community development tentang tourism education melalui
pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) pada masyarakat sekitar Pantai Menganti serta pengelola.
Sehinga akan dihasillkan suatu strategi pemasaran yang berupa
pembuatan dan pengadaan paket wisata melalui publikasi blog ataupun pamflet. Dengan demikian, masyarakat sekitar Pantai Menganti yaitu masyarakat Desa
Karangduwur dapat menjadikan Pantai Menganti sebagai destinasi wisata unggulan
nasional serta meningkatkan perekonomian Kabupaten Kebumen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pemasaran wisata Pantai
Menganti masyarakat Desa Karangduwur melalui community development tentang tourism education dengan menggunakan
pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA)?
2. Bagaimana cara mengimplementasikan community
development tersebut di lingkungan Pantai Menganti yang menghasilkan pengadaan
paket wisata melalui pamflet dan blog?
C. Tujuan Kegiatan
1. Menemukan cara strategi pemasaran wisata Pantai Menganti yang cocok kepada masyarakat Desa
Karangduwur melalui community development tentang tourism education
dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA).
2. Dapat mengimplementasikan penyuluhan yang
telah diberikan kepada masyarakat Desa Karangduwur serta pengelola, dengan
hasil berupa pengadaan paket wisata dengan publikasi pamflet dan blog.
D. Luaran yang Diharapkan
1. Masyarakat Desa Karangduwur dapat memahami
apa yang disampaikan dan menyadari perannya sebagai penggerak aktif wisata
Pantai Menganti dalam community development tentang tourism education
tersebut.
2. Masyarakat dapat mengimplementasikan apa
yang telah disampaikan di penyuluhan tersebut secara berkelanjutan yaitu
terlaksananya paket wisata Pantai Menganti melalui publikasi pamflet dan blog.
3. Artikel ilmiah pada jurnal nasional tentang
community development dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) di Pantai Menganti Kabupaten Kebumen.
E. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Masyarakat
Program ini menjadikan masyarakat Desa
Karangduwur dapat melakukan pembangunan wisata yang mereka miliki dengan
mandiri. Salah satu caranya adalah dengan pengadaan paket wisata melalui publikasi pamflet dan blog yang akan mereka kelola nantinya.
Dengan demikian, perekonomian masyarakat sekitar Pantai Menganti dapat ikut terangkat.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Program ini dapat meningkatkan pendapatan sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian
Kabupaten Kebumen. Dimana dalam program tersebut dapat
sekaligus memperkenalkan keindahan alam Pantai Menganti dan kebudayaan yang ada pada masyarakat sekitar Pantai Menganti, serta dapat dijadikan sebagai keeksistensian Kabupaten Kebumen.
3. Bagi Pelaksana
Program ini dapat melatih dan menyadarkan pelaksana yang merupakan
mahasiswa, dimana mahasiswa merupakan agent of change. Pelaksana
menjadi lebih peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar yang salah satunya adalah menjadi fasilitator masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tersebut. Selain itu, program ini juga dapat
mengasah kemampuan pelaksana dalam menerapkan metode Participatory Rural
Appraisal (PRA).
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Pantai Menganti merupakan salah satu
pantai terindah di Jawa Tengah yang terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan
Ayah, Kabupaten Kebumen.Wisata Pantai Menganti ini baru dibuka untuk masyarakat
umum pada tahun 2011, dimana sebelumnya pantai ini hanya dijadikan sebagai
pelabuhan para nelayan setempat. Keunikan Pantai Menganti dari pantai lainya
yang ada di Kabupaten Kebumen adalah pasirnya yang putih dan dikelilingi oleh
perbukitan yang hijau serta tebingnya yang tinggi. Selain itu, di sisi timur
pantai tepatnya di puncak bukit terdapat sebuah bangunan mercusuar peninggalan
Belanda tahun 1912-1915 setinggi dua puluh meter yang masih bisa dinaiki pengunjung
hingga puncaknya. Dengan daya tarik yang begitu banyak
tersebut, Pantai Menganti memiliki potensi
sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah bahkan nasional.
Desa Karangduwur memiliki luas
415,22320 Ha dengan geografisnya yang diapit bukit, hutan, dan garis pantai selatan
di pinggir wilayahnya. Desa tersebut sudah dibangun sejak masa penjajahan Belanda
yang selanjutnya dilakukan pembangunan desa secara bertahap. Saat ini, Desa
Karangduwur sudah menjadi desa layak huni dengan sarana dan prasarana yang
sederhana karena letaknya yang jauh dari perkotaan Kebumen. Sebenarnya, masyarakat
desa tersebut sudah memiliki keinginan untuk mengembangkan wisata Pantai Menganti
menjadi wisata unggulan di Kebumen, akan tetapi kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang wisata, khususnya dalam hal pemasaran wisata itu sendiri, menjadikan Pantai
Menganti belum dapat dikenal oleh masyarakat luas di luar daerah sekitarnya. Padahal Pantai
Menganti sudah memiliki sebagian fasilitas yang dibutuhkan wisatawan, seperti
area kemah, spot menikmati sunrise dan sunset, saung-saung teduh,
aktivitas surfing, TPI, area pasir putih, area bebatuan, mercusuar dan jembatan
merah diantara karang besar. Apalagi ditambah keadaan masyarakatnya yang ramah tamah
dan kebudayaannya yang unik, dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam satu kemasan strategi
pemasaran.
Sementara itu, sistem pemasaran
pariwisata Pantai Menganti yang sudah terlaksana disana berupa publikasi
atraksi alam melalui media sosial yaitu Facebook dan Instagram
dengan bentuk yang kurang resmi dengan hanya menampilkan foto dan sedikit
ulasan oleh karang taruna setempat dan Lembaga Masyarakat Desa Perhutani.
Padahal dengan adanya strategi pemasaran yang baik seperti pengadaan paket
wisata di Pantai Menganti dengan publikasi pamflet
dan blog, wisata tersebut dapat dikenal dengan jangkauan yang lebih
luas, bukan hanya di Kebumen dan
sekitarnya saja.
Meskipun Pantai Menganti memiliki sejuta
pesona di dalamnya, masyarakat sekitarpun perlu ikut andil di dalam
mengoptimalkan potensi wisata Pantai Menganti sehingga akan menjadikan
perekonomian masyarakat juga ikut terangkat. Namun pada kenyataannya,
masyarakat sekitar yakni warga Desa Karangduwur masih minim pengetahuan
mengenai cara mengoptimalkan wisata
dengan baik khususnya dalam hal pemasaran. Hal ini terlihat dari kurang
inovatifnya masyarakat dalam membuka peluang dari segi ekonomi, serta kurangnya
intensitas publikasi wisata oleh masyarakat setempat untuk mewujudkan wisata Pantai
Menganti menjadi obyek wisata nasional. Padahal peluang pengembangan pantai sebenarnya cukup besar. Dengan adanya
para wisatawan yang datang, masyarakat dapat memanfaatkan peluang tersebut
untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah tersebut.
Potensi ekonomi
dapat digali dengan menambahkan fasilitas pantai berbayar, pelayanan guide
untuk turis, dan menyediakan kuliner, utamanya seafood dari pantai
tersebut dan makanan khas Kebumen yang pastinya harus ada untuk menambah ciri khas
wisata tersebut, seperti mendoan, lanting, sate ambal, jajanan pasar, dan
sebagainya. Selain dari segi ekonomi, masyarakat bersama pemerintah juga harus
memanfaatkan peluang dari sisi kebudayaan yaitu dapat mempromosikan
budaya daerah setempat kepada turis
yang datang berkunjung. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengadakan pertunjukan
atraksi yang digelar secara rutin yang terjadwal di Pantai Menganti. Kebudayaan
yang dapat diterapkan dalam bagian atraksi wisata Pantai Menganti adalah kesenian-kesenian
Kebumen, seperti kuda lumping, tari walet, jan janeng, ketoprak, dan sebagainya
yang dapat dibungkus dalam pakaian khas Kebumen untuk lebih menonjolkan ciri khas
Pantai Menganti tersebut. Dimana semua hal tersebut dapat dikemas dalam suatu
paket wisata yang merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran. Tentu saja
hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
Dengan keadaan
masyarakat setempat yang demikian, mereka memerlukan adanya penyuluhan mengenai
cara mengoptimalkan wisata yang baik. Salah satu caranya adalah community development dengan menggunakan metode PRA. Menurut Robert Chambers, Participatory
Rural Appraisal (PRA) adalah sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong
masyarakat pedesaan dan atau pesisir
untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mereka mengenai hidup
dan keadaan mereka sendiri agar mereka dapat menyusun rencana dan tindakan
pelaksanaanya (Chambers, 1996). Metode
PRA tersebut dapat menghasilkan suatu strategi pemasaran yang dapat berupa pengadaan paket wisata dengan publikasi pamflet
dan media internet dalam bentuk blog paket wisata Pantai Menganti dengan melibatkan langsung masyarakat sebagai
peneliti, perencana, dan pelaksana program paket wisata dan publikasi melalui
internet tersebut. Dengan
demikian diharapkan dapat menarik wisatawan lebih banyak sekaligus meningkatkan
perekonomian masyarakat setempat.
BAB III
METODE PELAKSANAN
Dalam kegitan ini, kami melakukan
perjalanan dari kota Solo ke lokasi kegiatan yaitu Desa Karangduwur, Kecamatan
Ayah dengan menempuh perjalanan sekitar 5 jam ditengah-tengah kesibukan kuliah,
setiap Sabtu Minggu dalam jangka waktu pelaksanaan kegiatan yaitu 5 bulan.
Dalam perjalanan kesana kami menggunakan kereta dari Stasiun Solo Balapan dan
turun di Stasiun Kutoarjo. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai
Menganti menggunakan sepeda motor.
Program ini
akan dilaksanakan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan sasaran mengunjungi
warga Desa Karangduwur sekitar Pantai Menganti dan pengelola wisata Pantai Menganti untuk mengembangkan potensi
wisata Pantai Menganti. Setelah itu, untuk menindaklanjuti hal tersebut, kami akan mengarahkan warga untuk membuat paket wisata Pantai Menganti dengan persetujuan dengan pihak mitra
sebagai salah satu strategi pemasaran pariwisata Pantai Menganti melalui
publikasi blog dan pamflet. Berikut
merupakan tahapan lebih rinci mengenai pelaksanaan untuk menjawab permasalahan
diatas :
1.
Bersama mitra Desa
Karangduwur, yaitu kepala desa setempat, tim penulis menyusun rencana
pelaksanaan penyuluhan mengenai sasaran peserta, tempat, dan waktu pelaksanaan.
2.
Kemudian, tim
PKM-M membuat blog wisata Pantai Menganti sebagai persiapan publikasi
yang nantinya akan dikelola oleh pengelola Pantai Menganti.
3.
Tim PKM-M
menyusun materi dan rencana penyuluhan yang berbasis metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang nantinya akan
menghasilkan strategi pemasaran yang berupa paket wisata melalui blog
dan pamflet, serta materi dan rencana pelatihan blog bersama pengelola Pantai
Menganti.
4.
Setelah itu,
tim PKM-M melakukan penyuluhan pertama dengan mengajak peserta untuk menganalisis
keadaan lingkungan internal dan eksternal yang dapat dirangkum dalam analisis SWOT, memberikan bekal materi tentang bagaimana pentingnya strategi pemasaran
untuk mengenalkan wisata Pantai Menganti
di jangkauan yang luas, kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk menemukan penyebab pemasaran wisata Pantai Menganti kurang mempengaruhi
penambahan pengunjung wisata tersebut dan jangkauan pemasaran yang selama ini
sudah dilakukan. Penyuluhan tersebut dilakukan selama 3 jam.
5.
Menindaklanjuti
penyuluhan sebelumnya, dalam rangka community development, kami memberikan penyuluhan tentang materi paket wisata secara
menyeluruh dengan mengajak masyarakat berdiskusi dalam menentukan atraksi-atraksi yang dapat
menarik wisatawan, membuat denah wisata Pantai Menganti dan persebaran atraksi
di Pantai Menganti yang menarik pengunjung, membuat kalender musim dalam satu
tahun yang berisi event-event apa yang akan diadakan, membuat badan
kelembagaan pelaksana paket wisata di Pantai Menganti, dan yang terakhir menentukan
paket wisata yang ideal untuk wisata Pantai Menganti. Dalam hal ini, diharapkan akan menghasilkan paket wisata yang
tepat dan menarik untuk wisata Pantai Menganti. Penyuluhan kedua ini akan dilakukan selama
4 jam.
6.
Selanjutnya,
Kami melakukan pelatihan pengelolaan blog wisata Pantai Menganti yang
telah kami buat dengan target peserta adalah pengelola wisata Pantai Menganti dengan jangka waktu sekitar 4 jam. Dimana pelatihan tersebut mengajak pengelola lebih kreatif dalam
menonjolkan estetika dan daya tarik melaui media yang ada, menganalisis konten
apa saja yang dapat menarik perhatian traveller dan jenis penyebarluasan
media yang dapat cepat meluas. Sehingga
pengelola dapat memanfaatkan blog dengan baik untuk sarana publikasi
wisata Pantai menganti.
7.
Menyebarkan
publikasi paket wisata yang telah dibuat melalui media Facebook dan
Instagram dengan promo potongan harga 50%
untuk wisatawan yang dirasa dapat memberi pengaruh kepada wisatawan
lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan wisatawan untuk
simulasi pengadaan paket wisata yang telah dibuat sebelumnya.
8.
Melakukan
simulasi pengadaan paket wisata yang telah dibuat sebelumnya kepada 3 wisatawan
terpilih yang memesan dari publikasi yang telah disebarkan tadi.
9.
Setelah
dilakukannya simulasi, kami melakukan evaluasi mengenai pengadaan paket wisata
tersebut bersama dengan mitra.
10. Membuat desain paket wisata yang telah dievaluasi untuk blog
dan pamflet.
11. Menyebarluaskan publikasi paket wisata berupa pamflet, melalui blog,
dan media sosial.
12. Pembukaan secara resmi dan implementasi paket wisata di Pantai
Menganti. Pembukaan pengadaan paket wisata dilakukan oleh kepala desa bersama
dengan pengelola wisata Pantai Menganti. Implementasi tersebut
ditujukan kepada wisatawan yang telah memesan paket wisata Pantai Menganti.
13. Membuat video dokumentasi dari implementasi pengadaan paket wisata
sebagai media promosi wisata Pantai Menganti.
14. Melakukan monitoring kegiatan selama
community development di Pantai Menganti dilaksanakan, yaitu setiap 1 bulan
sekali. Monitoring dilakukan oleh tim pelaksana bersama perwakilan
mitra.
15. Evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Peralatan
Penunjang
|
Rp
3.050.000
|
2.
|
Bahan
Habis Pakai
|
Rp
4.985.000
|
3.
|
Biaya
Perjalanan
|
Rp
3.000.000
|
4.
|
Lain-lain
|
Rp
1.120.000
|
Jumlah
|
Rp 12.155.000
|
4.2 Jadwal Kegiatan
No
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Persiapan bersama
mitra, menyusun rencana pelaksanaan penyuluhan mengenai sasaran peserta,
tempat, dan waktu pelaksanaan.
|
|||||
2
|
Pembuatan blog wisata Pantai
Menganti oleh tim PKM-M.
|
|||||
3
|
Persiapan penyusunan materi dan rencana penyuluhan.
|
|||||
4
|
Penyuluhan tourism education
tentang identifikasi potensi dan permasalahan pengemangan wisata Pantai
Menganti.
|
|||||
5
|
Penyuluhan tentang cara penerapan paket
wisata di Pantai Menganti.
|
|||||
6
|
Pelatihan pengelolaan blog wisata
Pantai Menganti, agar baik dan menarik kepada pengelola wisata Pantai Menganti.
|
|||||
7
|
Melakukan publikasi dan simulasi dari promo wisata untuk 3 wisatawan yang dirasa dapat membawa pengaruh
kepada wisatawan lainnya.
|
|||||
8
|
Evaluasi dari simulasi paket wisata bersama mitra.
|
|||||
9
|
Pembuatan desain paket wisata yang telah
dievaluasi untuk blog dan pamflet.
|
|||||
10
|
Penyebarluasan
publikasi paket wisata berupa pamflet, melalui blog, dan media sosial.
|
|||||
11
|
Pembukaan dan implementasi paket wisata
Pantai Menganti.
|
|||||
12
|
Pembuatan dan penyerahan video
pelaksanaan paket wisata sebagai media pemasaran.
|
|||||
13
|
Melakukan monitoring kegiatan community
development yang akan dilaksanakan di Pantai Menganti.
|
|||||
14
|
Evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan.
|
DAFTAR PUSTAKA
Chambers, Robert. 1996. Participatory
Rural Appraisal: Memahami Desa secara Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.
Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 10 tentang
Kepariwisataan. Tahun 2009.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kebumen,
2016. Kabupaten Kebumen dalam Angka. Kebumen: BPS Kabupaten Kebumen.
Anonim. 2014. Pantai Menganti Kebumen (http://facebumen.com, diakses 2 September 2017).
LAMPIRAN
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.
Peralatan
Penunjang
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Jumlah (Rp)
|
Sewa tempat
|
Untuk tempat
FGD
|
3 hari
|
Rp 100.000
|
Rp 300.000
|
Sewa LCD proyektor
|
Untuk
peralatan FGD
|
3 hari
|
Rp 100.000
|
Rp 300.000
|
Sewa camera
|
Untuk
dokumentasi FGD dan pelaksanaan
paket wisata
|
6 hari
|
Rp 100.000
|
Rp 600.000
|
Modul
|
Untuk materi FGD
yang akan diberikan kepada
peserta FGD
|
120 buah x
25 lembar
|
Rp 150
|
Rp 450.000
|
Sewa sound sistem
|
Sebagai
pengeras suara ketika FGD
|
3 hari
|
Rp 200.000
|
Rp 600.000
|
MMT
|
Untuk
dekorasi FGD
|
2 buah
|
Rp 150.000
|
Rp 300.000
|
Dekorasi
|
Untuk
dekorasi tempat FGD
|
-
|
Rp 100.000
|
Rp 100.000
|
Sewa laptop
|
Untuk
pelatihan blog yang akan digunakan oleh peserta
|
4 buah
|
Rp 100.000
|
Rp 400.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
Rp 3.050.000
|
2.
Bahan Habis
Pakai
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Jumlah (Rp)
|
Snack
|
Untuk snack
peserta FGD
|
220 buah
|
Rp 5.000
|
Rp 1.100.000
|
CD video dokumentasi
|
Untuk bahan
promosi paket wisata
|
3 buah
|
Rp 5000
|
Rp 15.000
|
Internet
|
Untuk
jaringan internet ketika
pelatihan blog
|
1 buah
|
Rp 500.000
|
Rp 500.000
|
Brosur
|
Untuk
pemasaran paket wisata
|
200 lembar
|
Rp 1000
|
Rp 200.000
|
Pamflet
|
Untuk
pemasaran paket wisata
|
50 lembar
|
Rp 5.000
|
Rp 250.000
|
Iklan
|
Untuk promosi
paket wisata dengan menggunakan paid promote
di Instagram
|
-
|
Rp 250.000
|
Rp 250.000
|
Biaya konsumsi tim PKM-M
|
Untuk
konsumsi tim PKM-M selama di Pantai Menganti.
|
3 x 7 hari
x 4 orang
|
Rp 5000
|
Rp 420.000
|
Biaya implementasi paket wisata
|
Pembuatan gelanggang atraksi
|
-
|
Rp 1.000.000
|
Rp 1.000.000
|
Pembuatan pusat oleh-oleh Pantai Menganti
|
-
|
Rp 500.000
|
Rp 500.000
|
|
Pelatihan pemandu wisatawan dari masyarakat Menganti
|
-
|
Rp 300.000
|
Rp 300.000
|
|
Biaya akomodasi wisatawan untuk simulasi, 50% biaya paket wisata (biro
perjalanan, konsumsi, dan penginapan)
|
3
wisatawan
|
Rp 150.000
|
Rp 450.000
|
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
Rp 4.985.000
|
3.
Perjalanan
Material
|
Justifikasi
Perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Jumlah (Rp)
|
Perjalanan Solo-Kebumen-Menganti
|
Perjalanan dari
solo ke Kebumen menggunakan kereta dilanjutkan dengan sepeda motor.
|
7 x 4
orang
|
Rp 100.000
|
Rp 2.800.000
|
Biaya transportasi lain-lain
|
Biaya
perjalanan untuk keperluan mencetak modul, MMT.
|
4 orang
|
Rp 50.000
|
Rp 200.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
Rp 3.000.000
|
4.
Biaya Lain-lain
Material
|
Justifikasi
Perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Jumlah (Rp)
|
ATK
|
Untuk
keperluan administrasi.
|
-
|
Rp 100.000
|
Rp 100.000
|
Penginapan
|
Untuk
penginapan tim PKM-M selama di Pantai Menganti
|
7 hari x 1
kamar
|
Rp 50.000
|
Rp 350.000
|
Percetakan laporan akhir
|
Biaya
mencetak laporan akhir
|
-
|
Rp 100.000
|
Rp 100.000
|
Biaya sewa motor
|
Untuk
perjalanan selama di Pantai Menganti
|
2 buah x 7
hari
|
Rp 30.000
|
Rp 420.000
|
Publikasi
artikel ilmiah
|
Untuk
biaya editing artikel ilmiah
|
-
|
Rp 150.000
|
Rp 150.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
Rp 1.120.000
|
|||
Total (Keseluruhan)
|
Rp 12.155.000
|
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegitan
dan Pembagian Tugas
No.
|
Nama / NIM
|
Program Studi
|
Bidang Ilmu
|
Alokasi Waktu (jam/minggu)
|
Uraian Tugas
|
1
|
Anggita
Adelina / I0616007
|
S1
(Perencanaan Wilayah dan Kota)
|
Sains
|
8 Jam /
Minggu
|
Pelaksanaan
FGD identifikasi potensi dan permasalahan wisata Pantai Menganti, serta
pendampingan implementasi paket wisata.
|
2
|
Nur Faidah
/ I0316064
|
S1 (Teknik
Industri)
|
Sains
|
8 Jam / Minggu
|
Pelaksanaan
FGD penyusunan paket wisata di Pantai Menganti dan pendampingan implementasi
paket wisata.
|
3
|
Diah Rahmanasari
/ I0316022
|
S1 (Teknik
Industri)
|
Sains
|
8 Jam /
Minggu
|
Pemberian
pelatihan dan pendampingan pengaplikasian blog yang baik dan menarik
dan pendampingan implementasi paket wisata.
|
4
|
Andindita
Aulia Dewi / I0615005
|
S1
(Perencanaan Wilayah dan Kota)
|
Sains
|
8 Jam /
Minggu
|
Melakukan
diskusi dan kerjasama dengan mitra dan pendampingan implementasi paket wisata.
|
No comments:
Post a Comment