Search This Blog

Friday 16 October 2015

KARYA TULIS PENYAKIT SOSIAL ALKOHOLISME PENGHALANG MASA DEPAN


PENYAKIT SOSIAL ALKOHOLISME PENGHALANG MASA DEPAN GENERASI PENERUS BANGSA

KARYA TULIS

Disusun dalam Rangka Mengerjakan Tugas Karya Tulis Ilmiah Mata Pelajaran Akhlak

Tahun 2014


Disusun oleh :  

                     1.      Anggita Adelina  (02)





BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang demokratis, dimana semua masyarakatnya dapat mempunyai hak kebebasan dan menyampaikan aspirasi aspirasinya dengan bebas. Tetapi tidak pula seperti negara barat yang menggunakan kebebasan di atas segalanya dan tidak pula seperti negera komunis yang hanya mengarah pada pemerintahan saja. Oleh karena itu, Indonesia dengan mudahnya menerima globalisasi dan modernisasi. Pada awalnya masuknya globalisasi ini diharapkan agar Indonesia semakin maju, tetapi sekarang Indonesia juga mendapatkan dampak negatif dari globalisasi. Salah satunya adalah penyakit sosial yang berupa alkoholisme atau biasa disebut dengan mabuk-mabukan.

Pemuda di Indonesia pada era sekarang ini banyak sekali yang sudah terkena dampak negatif khususnya adalah salah satu penyakit sosial yaitu alkoholisme. Dimana pada anak yang mulai berusia 13 tahun rentan terhadap penyakit sosial ini yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitarnya. Biasanya  usia remaja seperti itu sangat dipengaruhi temannya. Rasa solidaritas yang sangat kuat di usia remaja banyak menyebabkan remaja mudah sekali ikut dalam penyakit sosial alkoholisme tersebut yang merupakan kunci utama untuk membuka masa depan suram. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan dini untuk dapat menyelamatkan generasi generasi penerus bangsa.

Penyakit sosial yang berupa alkoholisme ini sangat berbahaya yaitu tak memandang status sosial dalam masyarakat. Baik yang kaya maupun yang tidak kaya, baik yang tua maupun yang muda, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, semua bisa terpengaruh dan memungkinkan dapat terjangkit alkoholisme. Alkoholisme ini juga dapat merusak kesehatan tubuh bagi pengguna, apalagi bagi pengomsumsi minuman keras campuran, tidak hanya merusak bahkan dapat mengakibatkan kematian. Minuman keras campuran kebanyakan dikonsumsi oleh orang orang yang tidak mampu membeli tapi memaksa ingin mengonsumsi. Perlu perhatian keras untuk dapat menghentikan perilaku menyimpang ini.

Selain berbahaya untuk diri si pengguna perilau menyimpang tersebut banyak sekali yang telah meresakan masyarakat sekitarnya. Karena alkoholisme dapat menghilangkan kesadaran penggunanya, maka masyarakat sekitar bisa jadi terganggu dengan ketidak sadaran mereka. Oleh karena itu perlu dikupas, dicegah, bahkan dihilangkan sedini mungkin untuk dapat tercapai masa depan cerah penerus bangsa Indonesia.

 

B.   Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian dan sejarah alkoholisme ?

2.      Bagaimana alkoholisme menjadi penghalang masa depan penerus bangsa ?

3.      Bagaimana mencegah atau menghilangkan alkoholisme di kalangan generasi muda ?

C.   Tujuan Penelitian

1.      Mengetahui pengertian dan sejarah alkoholisme.

2.      Memahami bahwa alkoholisme dapat menghalangi masa depan cerah pemuda.

3.      Mengetahui cara mencegah atau menghilangkan perilaku alkoholisme di kalangan pemuda.

D.   Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil penyusunan karya tulis, antara lain adalah bagi para pemuda dapat termotivasi untuk selalu menghindari perilaku menyimpang yang akhir akhir ini banyak dilakukan beberapa pemuda, agar tercipta masa depan cerah penerus bangsa. Bagi masyarakat dapat tergugat niatnya untuk ikut berpartisipasi dalam pencegahan perilaku menyimpang alkoholisme. Bagi pemerintah dapat menjadikan masyarakatnya terbebas dari alkoholisme dengan membuat peraturan peraturan yang selayaknya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

1.     Pemuda dan Lingkungannya

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Pemuda sering dikaitkan dengan usia remaja. Berikut ini merupakan sifat dan karakteristik dari anak remaja :

1)      Anak remaja cenderung memiliki emosi yang labil dan mereka jarang ada yang bisa mengontrol semua emosi.

2)      Anak remaja selalu tidak bisa menahan setiap keinginannya, yang akhirnya akan mengakibatkan beban orang tua karena terus selalu minta dan minta kepada orang tua.

3)      Anak remaja mudah sekali terpengaruhi oleh hal hal di sekitar sekelilingnya.

4)      Anak remaja biasanya suka membuat kelompok-kelompok dalam pergaulan yang sering di sebut Geng.


Oleh karena itu anak muda gampang sekali terpengaruhi oleh hal hal baru seperti alkohol.

Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku dan sifat para anak remaja, berikut ini adalah beberapa jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja:

a.       Orang tua, saudara-saudara dan kerabat, yang ini merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh dalam diri remaja. Melalui lingkungan ini, remaja mengenal lingkungan dan jenis pergaulan-pergaulan berikutnya yang akan menambah banyak pengaruh yang lain. Usia remaja merupakan usia pancaroba di mana masih dalam rangka mencari indentitas tertentu, di mana pencarian identitas ini pertama tertuju pada sosok dalam diri orang tua, kerabat atau saudaranya. Jika tidak diperoleh dari orang tua, kerabat atau saudara ini, maka pelarian pencarian indentitas tersebut akan beralih ke lingkungan berikutnya, bisa teman sepermainan atau teman di sekolah.

b.      Kelompok sepermainan, merupakan teman-teman bermain di luar rumah dan luar sekolah, bisa mempengaruhi remaja baik positif maupun negatif.

c.       Kelompok pendidikan, yaitu pergaulan di sekolah, yang melibatkan pergaulan siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Adanya pembiasaan dalam perbuatan baik dan mulia di sekolah, diharapkan bisa memberikan pengaruh positif dalam pembentukan karakter dan kebiasaan baik bagi remaja, sebab lingkungan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi perilaku remajanya. Kelompok pendidikan, yaitu pergaulan di sekolah, yang melibatkan pergaulan siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Adanya pembiasaan dalam perbuatan baik dan mulia di sekolah, diharapkan bisa memberikan pengaruh positif dalam pembentukan karakter dan kebiasaan baik bagi remaja, sebab lingkungan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi perilaku remajanya. (edukasi.kompasiana.com).

 

2.     Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (permanen) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk menstrerilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran. Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri contohnya alkohol dalam minuman hasil fermentasi sari buah anggur atau sengaja ditambahkan kedalam suatu minuman olahan semua jenis minuman yang mengandung alkohol dimaksud dengan miras.

Berdasarkan kandungan alkoholnya,miras diklasifikasikan menjadi golongan berikut.

a.       A berkadar efarol 1-5%

b.      B berkadar efarol 5-20%

c.       C berkadar efarol 20-50%

(Hetti R.A, 2009, Manfaat dan Efek Samping Bahan Kimia, Bandung: PT. Puri Delco, hal. 41&42)

3.     Alkoholisme

Alkohol adalah minuman yang dibuat dari perasan anggur yang diendapkan beberapa waktu dalam suatu wadah khusus sehingga mengalami fermentasi dan perubahan rasa. (Bahan Ajar Materi Akhlak SMA NU AL MA’RUF Kudus). sedangkan Alkoholisme adalah simtoma klinis yang ditandai dengan kecenderungan unuk meminum alkohol lebih dari pada yang direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan kebiasaan minum minuman keras awalaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang merugikan. (id.m.wikipedia.org/wiki/alkholisme)


 

BAB III

METODE PENELITIAN

A.      Sasaran Penelitian

Sasaran dalam karya tulis ini adalah menyelesaikan masalah yang sering menjangkiti para remaja yaitu alkoholisme.

 

B.     Sumber Data

Data yang diperoleh dari buku literatur, internet yang berkaitan dengan tema dan dari tokoh masyarakat yaitu Ibu Susi selaku tokoh kesehatan.

 

C.     Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan meliputi :

1.      Studi pustaka

Penulis membaca buku-buku atau media cetak lain yang ada korelasinya dengan tema yang dibahas.

2.      Wawancara

Data data penulis peroleh dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat yaitu Ibu Susi

3.      Observasi

Penulis melakukan pengamatan terhadap obyek yang sesuai dengan tema

D.     Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik induktif, artinya data yang diperoleh berasal dari data-data khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum dan juga kesimpulan dari hasil wawancara yang penulis lakukan. Data yang diperoleh dikelompokkan dan disusun dengan sumber data yang diperoleh.

 

BAB IV

PEMBAHASAN

 

A.   Pengertian dan Sejarah Alkoholisme

Alkohol adalah suatu minuman yang mengandung ethanol memabukkan yang dapat menyebabkan orang yang meminumnya menjadi kehilangan kesadarannya. alkohol merupakan minuman yang haram dalam Islam karena menyebabkan si peminum kehilangan kesadaran yang dasar hukumnya terdapat pada Al-Qur’an dan hadist. Alkohol dapat didapat dari fermentasi beberapa bahan makanan, seperti buah anggur yang difermentasi menjadi bir nama lain dari alkohol dari anggur. Awalnya minuman berakohol berasal dari Mesir di beradaban kuno pada zaman dahulu. Pada saat itu minuman tersebut dianggap sebagai kebutuhan sehari hari yang di sedu setiap hari oleh masyarakat zaman dulu.

Tetapi seiring perkembangan waktu, minuman berakohol tidak lagi hanya digunakan untuk kesenangan saja, melainkan obat obatan, parfume, nutrisi dan lain lain. Kemajuan teknologi tersebut tentu saja tidak bisa mengalahkan kebiasaan masyarakat zaman dulu sampai sekarang yaitu mabuk mabukan atau alkoholisme. Kata alkohol sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu kata al-kohl, yang berarti biji-bijian fermentasi, buah-buahan, atau gula yang membentuk minuman memabukkan saat fermentasi. Khamr atau khamrah adalah kata yang digunakan dalam Al Qur’an untuk menunjukkan minuman fermentasi yang meracuni seseorang ketika ia meminumnya. Al-koh terkadang juga diterjemahkan sebagai “anggur.”

Alkoholisme sendiri merupakan gangguan psikis yang muncul akibat pergaulan yang tak bisa dikontrol oleh lingkungannya. Alkoholisme ini sering ditemukan di Irlandia yang sudah lama membudaya di daerahnya.hal tersebut disebabkan banyaknya restoran restoran yang bebas akan alkohol. Pada kenyataannya alkohol tidak haram jika digunakan kecuali digunakan untuk memabukkan diri sendiri. Alkohol adalah salah satu produk paling penting dalam kemajuan Islam di era itu, berkat Alkohol dan teknik ekstraksi wangi dari tumbuh – tumbuhan.

Di luar itu, tentara Muslim di jaman itu yang begitu perkasa ketika bertempur melawan musuh – musuhnya, salah satu rahasianya adalah minum ramuan khusus yang digunakan untuk meningkatkan stamina dan konsentrasi, dimana salah satu bahannya adalah Alkohol.

 

B.   Alkoholisme Sebagai Penghalang Masa Depan Remaja

Remaja adalah masa masa dimana anak berusaha untuk mencari jati dirinya sendiri. Dimana terkadang anak remaja sering sekali berpindah pindah pendirian. Terkadang dapat berperilaku baik, terkadang pula juga dapat berprilaku tidak baik. Usia remaja rentan sekali dengan pergaulan bebas, dimana dalam pergaulan tersebut remaja dapat terpengaruh bahkan ikut dalam penyakit sosial yakni alkoholisme.

Remaja dapat terpengaruhi penyakit sosial tersebut dengan berbagai alasan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.      Meniru orang lain. Remaja melihat banyak orang menggunakan miras. Mereka melihat orangtua mereka dan orang dewasa lainnya menggunakan alkohol, merokok dan terkadang menggunakan obat terlarang. Ditambah lagi, kehidupan remaja saat ini dalam pertemanan tidak lepas dari minum-minuman miras dan rokok. Terkadang seorang teman menyarankan teman yang lainnya untuk minum alkohol  atau merokok, sehingga tidak heran mereka mulai menggunakannya karena selalu tersedia dikelompok sepermainannya dan mereka melihat bahwa teman-temannya sangat menikmati minum miras ini.

2.      Media. Empat puluh dua persen dari remaja setuju bahwa film dan tayangan TV membuat alkohol menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk digunakan. Maka tidak heran jika remaja tertarik untuk mencobanya.

3.      Pelarian diri dan untuk terapi. Ketika remaja terlihat tidak bahagia dan tidak menemukan cara sehat untuk mengobati frustasi atau hilangnya rasa percaya, mereka akan menggunakan alkohol sebagai pelariannya. Apapun bahan kimia yang mungkin menyebabkan mereka lebih bahagia, energik dan percaya diri mereka akan mencoba menggunakannya.

4.      Kebosanan. Remaja yang tidak bisa hidup sendiri, apalagi jika kedua orangtua tidak memperhatikan mereka. Ada kecendurungan remaja mulai bosan melihat keadaan keluarganya yang tidak memperhatikan mereka, sehingga mereka mulai bergabung dengan kelompok remaja lain. Dari situ dimulailah mereka mengenal miras dan barang haram lainnya.

Setelah remaja terpengaruhi oleh perilaku alkoholisme, selanjutnya remaja akan menerima dampak  tahap demi tahap baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam jangka pendek alkoholisme dapat menyebabkan seseorang yang meminumnya akan kehilangan kesadaran, menurunkan konsentrasi, mual, pusing kepala, dan jika sudah kehilangan kesadaran peminum akan membahayakan dirinya yakni, dapat mengakibatkan kecelakaan, tawuran, perkelahian dan lain-lain.

Dalam jangka panjang pelaku akan mengalami kerusakan saraf, kanker, kerusakan jantung, paru- paru, hati, bahkan jika kekebalan tubuh berkurang drastis dapat sampai terjangkit HIV AIDS. Jika sudah seperti itu, peminum akan tidak ada harapan hidup lagi kecuali dengan bantuan pil imun yang harus diminum setiap hari untuk hidupnya karena memang sampai saat ini HIV AIDS belum ada obatnya.

Jika penerima dampak dari alkoholisme baik jangka panjang maupun jangka pendek adalah seorang generasi penerus bangsa, maka generasi penerus bangsa Indonesia satu per satu akan hilang tertutupi masa depan suram. Karena penyakit sosial alkoholisme dapat menular kepada siapa saja, terutama teman sebaya. Oleh karena itu, Alkoholisme dapat menjadi dinding penghalang masa depan cerah generasi penerus bangsa. 

 

C.   Pananggulangan Alkoholisme di Kalangan Remaja

Untuk menghindari dinding penghalang masa depan cerah bangsa, perlu dilakukan beberapa usaha dimana tiap tiap individu mempunyai peran sendiri sendiri. Diantaranya terdapat peran anggota keluarga, peran anggota masyarakat, dan peran sekolah.

1.      Peran Anggota Keluarga

Setiap anggota keluarga harus saling menjaga, agar aggota keluarganya tidak sampai ada yang terlihat dalam hal hal seperti alkoholisme. Kalangan remaja merupakan kelompok terbesar yang mudah terpengaruhi terhadap alkoholisme. Oleh karena itu setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan mempunyai akhlak yanag mulia.

2.      Peran Anggota Masyarakat

Sebagai anggta masyarakat, perlu mendorng peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakatnya tentang hal hal yang berkaitan dengan alkoholisme. Selain itu setiap anggota masyarakat juga wajib melapor jika ada pemakai kepada pihak yang berwajib.

3.      Peran Sekolah

Sekolah memberikan wawasan yang cukup kepada para siswanya tentang bahayanya mengonsumsi alkohol jika digunakan untuk alkoholisme baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi sekolah, maupun bagi bangsa. Selain itu pihak sekolah harus lebih memantau dan menyuruh siswanya melapor jika ada pemakai maupun pengedar di lingkungan sekolah kepada pihak sekolah untuk diberi sanksi tersendiri.

Untuk itu semua pihak yang berada di sekitar dapat berpartisipasi dalam upaya penanggulangan penyakit sosial alkoholisme. Berikut adalah upaya upaya yang dapat dilakukan dalam penanggulangan penyakit sosial alkoholisme.

1.      Menerapkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari hari.

2.      Meningkatkan takwa kepada Allah SWT.

3.      Melaporkan kejadian alkoholisme kepada pihak yang berwenang.

4.      Menghentikan peredaran minuman keras di lingkungan sekitar.

5.      Memberikan sanksi kepada pelaku alkoholisme.

6.      Mensosialisasikan bahaya alkoholisme.


 

BAB V

PENUTUP

 

A.   Simpulan

1.      Alkoholisme merupakan gangguan psikis yang muncul akibat pergaulan yang tak bisa dikontrol oleh lingkungannya yang sudah ada dari zaman peradaban mesir kuno dahulu.

2.      Usia remaja rentan sekali dengan pergaulan bebas, dimana dalam pergaulan tersebut remaja dapat terpengaruh bahkan ikut dalam penyakit sosial yakni alkoholisme. Setelah remaja terpengaruhi oleh perilaku alkoholisme, selanjutnya remaja akan menerima dampak  tahap demi tahap baik jangka panjang maupun jangka pendek.

3.     Untuk menghindari dinding penghalang masa depan cerah bangsa, perlu dilakukan beberapa usaha dimana tiap tiap individu mempunyai peran sendiri sendiri. Diantaranya terdapat peran anggota keluarga, peran anggota masyarakat, dan peran sekolah.

B.   Saran

Melalui penulisan karya ilmiah ini, penulis berharap agar selalu menghindari penyakit sosial alkoholisme yang mempunyai dampak begitu besar baik bagi si pelaku maupun bagi orang di sekitarnya. Khususnya bagi kaum muda sebagai generasi bangsa yang bertugas menjunjung tinggi karakter mulia agar tercipta bangsa yang maju bebas dari alkoholisme yang menjadi penghalang masa depan cerah generasi penerus bangsa.

Bagi pemerintah, diharapkan dapat membangun karakter masyarakat dan memberi sanksi yang sekiranya dapat menghentikan penyakit sosial alkoholisme khususnya pada kalangan remaja yang berperan sebagai generasi penerus bangsa.

No comments:

Post a Comment