PENYAKIT
SOSIAL ALKOHOLISME PENGHALANG MASA DEPAN GENERASI PENERUS BANGSA
KARYA
TULIS
Disusun
dalam Rangka Mengerjakan Tugas Karya Tulis Ilmiah Mata Pelajaran Akhlak
Tahun
2014
Disusun
oleh :
1. Anggita
Adelina (02)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Negara Indonesia
merupakan negara yang demokratis, dimana semua masyarakatnya dapat mempunyai
hak kebebasan dan menyampaikan aspirasi aspirasinya dengan bebas. Tetapi tidak
pula seperti negara barat yang menggunakan kebebasan di atas segalanya dan
tidak pula seperti negera komunis yang hanya mengarah pada pemerintahan saja.
Oleh karena itu, Indonesia dengan mudahnya menerima globalisasi dan
modernisasi. Pada awalnya masuknya globalisasi ini diharapkan agar Indonesia
semakin maju, tetapi sekarang Indonesia juga mendapatkan dampak negatif dari
globalisasi. Salah satunya adalah penyakit sosial yang berupa alkoholisme atau
biasa disebut dengan mabuk-mabukan.
Pemuda di
Indonesia pada era sekarang ini banyak sekali yang sudah terkena dampak negatif
khususnya adalah salah satu penyakit sosial yaitu alkoholisme. Dimana pada anak
yang mulai berusia 13 tahun rentan terhadap penyakit sosial ini yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitarnya. Biasanya usia remaja seperti itu sangat dipengaruhi
temannya. Rasa solidaritas yang sangat kuat di usia remaja banyak menyebabkan
remaja mudah sekali ikut dalam penyakit sosial alkoholisme tersebut yang
merupakan kunci utama untuk membuka masa depan suram. Oleh karena itu perlu
dilakukan pencegahan dini untuk dapat menyelamatkan generasi generasi penerus
bangsa.
Penyakit sosial
yang berupa alkoholisme ini sangat berbahaya yaitu tak memandang status sosial
dalam masyarakat. Baik yang kaya maupun yang tidak kaya, baik yang tua maupun
yang muda, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, semua bisa terpengaruh
dan memungkinkan dapat terjangkit alkoholisme. Alkoholisme ini juga dapat
merusak kesehatan tubuh bagi pengguna, apalagi bagi pengomsumsi minuman keras
campuran, tidak hanya merusak bahkan dapat mengakibatkan kematian. Minuman
keras campuran kebanyakan dikonsumsi oleh orang orang yang tidak mampu membeli
tapi memaksa ingin mengonsumsi. Perlu perhatian keras untuk dapat menghentikan
perilaku menyimpang ini.
Selain berbahaya
untuk diri si pengguna perilau menyimpang tersebut banyak sekali yang telah
meresakan masyarakat sekitarnya. Karena alkoholisme dapat menghilangkan
kesadaran penggunanya, maka masyarakat sekitar bisa jadi terganggu dengan
ketidak sadaran mereka. Oleh karena itu perlu dikupas, dicegah, bahkan
dihilangkan sedini mungkin untuk dapat tercapai masa depan cerah penerus bangsa
Indonesia.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengertian dan sejarah alkoholisme ?
2. Bagaimana
alkoholisme menjadi penghalang masa depan penerus bangsa ?
3. Bagaimana
mencegah atau menghilangkan alkoholisme di kalangan generasi muda ?
C. Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
pengertian dan sejarah alkoholisme.
2. Memahami
bahwa alkoholisme dapat menghalangi masa depan cerah pemuda.
3. Mengetahui
cara mencegah atau menghilangkan perilaku alkoholisme di kalangan pemuda.
D. Manfaat
Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat
diambil penyusunan karya tulis, antara lain adalah bagi para
pemuda dapat termotivasi untuk selalu menghindari perilaku menyimpang yang
akhir akhir ini banyak dilakukan beberapa pemuda, agar tercipta masa depan
cerah penerus bangsa. Bagi masyarakat dapat tergugat niatnya untuk ikut
berpartisipasi dalam pencegahan perilaku menyimpang alkoholisme. Bagi
pemerintah dapat menjadikan masyarakatnya terbebas dari alkoholisme dengan
membuat peraturan peraturan yang selayaknya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pemuda
dan Lingkungannya
Pemuda adalah individu
yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis
sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya
manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Pemuda sering dikaitkan
dengan usia remaja. Berikut ini merupakan sifat dan karakteristik dari anak
remaja :
1)
Anak remaja cenderung memiliki emosi
yang labil dan mereka jarang ada yang bisa mengontrol semua emosi.
2)
Anak
remaja selalu tidak bisa menahan setiap keinginannya, yang akhirnya akan
mengakibatkan beban orang tua karena terus selalu minta dan minta kepada orang
tua.
3)
Anak
remaja mudah sekali terpengaruhi oleh hal hal di sekitar sekelilingnya.
4)
Anak remaja biasanya suka membuat kelompok-kelompok dalam pergaulan yang sering di
sebut Geng.
Oleh karena itu anak muda gampang sekali terpengaruhi
oleh hal hal baru seperti alkohol.
Lingkungan adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku dan sifat para anak remaja, berikut ini adalah
beberapa jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja:
a.
Orang
tua, saudara-saudara dan kerabat, yang ini merupakan lingkungan pertama yang
memberikan pengaruh dalam diri remaja. Melalui lingkungan ini, remaja mengenal
lingkungan dan jenis pergaulan-pergaulan berikutnya yang akan menambah banyak
pengaruh yang lain. Usia remaja merupakan usia pancaroba di mana masih dalam
rangka mencari indentitas tertentu, di mana pencarian identitas ini pertama
tertuju pada sosok dalam diri orang tua, kerabat atau saudaranya. Jika tidak
diperoleh dari orang tua, kerabat atau saudara ini, maka pelarian pencarian
indentitas tersebut akan beralih ke lingkungan berikutnya, bisa teman
sepermainan atau teman di sekolah.
b.
Kelompok
sepermainan, merupakan teman-teman bermain di luar rumah dan luar sekolah, bisa
mempengaruhi remaja baik positif maupun negatif.
c.
Kelompok
pendidikan, yaitu pergaulan di sekolah, yang melibatkan pergaulan siswa dengan
guru, dan siswa dengan siswa. Adanya pembiasaan dalam perbuatan baik dan mulia
di sekolah, diharapkan bisa memberikan pengaruh positif dalam pembentukan
karakter dan kebiasaan baik bagi remaja, sebab lingkungan sekolah juga berperan
dalam mempengaruhi perilaku remajanya. Kelompok pendidikan, yaitu pergaulan di
sekolah, yang melibatkan pergaulan siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa.
Adanya pembiasaan dalam perbuatan baik dan mulia di sekolah, diharapkan bisa
memberikan pengaruh positif dalam pembentukan karakter dan kebiasaan baik bagi
remaja, sebab lingkungan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi perilaku
remajanya. (edukasi.kompasiana.com).
2. Alkohol
Alkohol
diperoleh melalui proses peragian (permanen) sejumlah bahan, seperti beras
ketan, singkong, dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup
lama. Salah satu penggunaan alkohol adalah untuk menstrerilkan berbagai
peralatan dalam bidang kedokteran. Alkohol yang terkandung dalam minuman dapat
berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri contohnya alkohol dalam
minuman hasil fermentasi sari buah anggur atau sengaja ditambahkan kedalam
suatu minuman olahan semua jenis minuman yang mengandung alkohol dimaksud
dengan miras.
Berdasarkan
kandungan alkoholnya,miras diklasifikasikan menjadi golongan berikut.
a. A
berkadar efarol 1-5%
b. B
berkadar efarol 5-20%
c. C
berkadar efarol 20-50%
(Hetti
R.A, 2009, Manfaat dan Efek Samping Bahan
Kimia, Bandung: PT. Puri Delco, hal. 41&42)
3. Alkoholisme
Alkohol adalah minuman
yang dibuat dari perasan anggur yang diendapkan beberapa waktu dalam suatu
wadah khusus sehingga mengalami fermentasi dan perubahan rasa. (Bahan Ajar
Materi Akhlak SMA NU AL MA’RUF Kudus). sedangkan Alkoholisme adalah simtoma
klinis yang ditandai dengan kecenderungan unuk meminum alkohol lebih dari pada
yang direncanakan, kegagalan usaha untuk menghentikan kebiasaan minum minuman
keras awalaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang merugikan.
(id.m.wikipedia.org/wiki/alkholisme)
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Sasaran
Penelitian
Sasaran dalam
karya tulis ini adalah menyelesaikan masalah yang sering menjangkiti para
remaja yaitu alkoholisme.
B. Sumber
Data
Data yang
diperoleh dari buku literatur, internet yang berkaitan dengan tema dan dari tokoh
masyarakat yaitu Ibu Susi selaku tokoh kesehatan.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
yang penulis gunakan meliputi :
1. Studi
pustaka
Penulis membaca buku-buku atau media cetak lain yang
ada korelasinya dengan tema yang dibahas.
2. Wawancara
Data data penulis
peroleh dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat yaitu Ibu Susi
3. Observasi
Penulis melakukan
pengamatan terhadap obyek yang sesuai dengan tema
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis
data menggunakan teknik induktif, artinya data yang diperoleh berasal dari
data-data khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum dan juga kesimpulan
dari hasil wawancara yang penulis lakukan. Data yang diperoleh dikelompokkan
dan disusun dengan sumber data yang diperoleh.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Sejarah Alkoholisme
Alkohol adalah
suatu minuman yang mengandung ethanol memabukkan yang dapat menyebabkan orang
yang meminumnya menjadi kehilangan kesadarannya. alkohol merupakan minuman yang
haram dalam Islam karena menyebabkan si peminum kehilangan kesadaran yang dasar
hukumnya terdapat pada Al-Qur’an dan hadist. Alkohol dapat didapat dari
fermentasi beberapa bahan makanan, seperti buah anggur yang difermentasi
menjadi bir nama lain dari alkohol dari anggur. Awalnya minuman berakohol
berasal dari Mesir di beradaban kuno pada zaman dahulu. Pada saat itu minuman
tersebut dianggap sebagai kebutuhan sehari hari yang di sedu setiap hari oleh
masyarakat zaman dulu.
Tetapi seiring
perkembangan waktu, minuman berakohol tidak lagi hanya digunakan untuk
kesenangan saja, melainkan obat obatan, parfume, nutrisi dan lain lain.
Kemajuan teknologi tersebut tentu saja tidak bisa mengalahkan kebiasaan
masyarakat zaman dulu sampai sekarang yaitu mabuk mabukan atau alkoholisme. Kata alkohol sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu kata
al-kohl, yang berarti biji-bijian fermentasi, buah-buahan, atau gula yang
membentuk minuman memabukkan saat fermentasi. Khamr atau khamrah adalah kata
yang digunakan dalam Al Qur’an untuk menunjukkan minuman fermentasi yang
meracuni seseorang ketika ia meminumnya. Al-koh terkadang juga diterjemahkan
sebagai “anggur.”
Alkoholisme
sendiri merupakan gangguan psikis yang muncul akibat pergaulan yang tak bisa
dikontrol oleh lingkungannya. Alkoholisme ini sering ditemukan di Irlandia yang
sudah lama membudaya di daerahnya.hal tersebut disebabkan banyaknya restoran
restoran yang bebas akan alkohol. Pada kenyataannya alkohol tidak haram jika
digunakan kecuali digunakan untuk memabukkan diri sendiri. Alkohol
adalah salah satu produk paling penting dalam kemajuan Islam di era itu, berkat
Alkohol dan teknik ekstraksi wangi dari tumbuh – tumbuhan.
Di luar itu,
tentara Muslim di jaman itu yang begitu perkasa ketika bertempur melawan musuh
– musuhnya, salah satu rahasianya adalah minum ramuan khusus yang digunakan
untuk meningkatkan stamina dan konsentrasi, dimana salah satu bahannya adalah
Alkohol.
B. Alkoholisme
Sebagai Penghalang Masa Depan Remaja
Remaja
adalah masa masa dimana anak berusaha untuk mencari jati dirinya sendiri.
Dimana terkadang anak remaja sering sekali berpindah pindah pendirian.
Terkadang dapat berperilaku baik, terkadang pula juga dapat berprilaku tidak
baik. Usia remaja rentan sekali dengan pergaulan bebas, dimana dalam pergaulan
tersebut remaja dapat terpengaruh bahkan ikut dalam penyakit sosial yakni
alkoholisme.
Remaja
dapat terpengaruhi penyakit sosial tersebut dengan berbagai alasan, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Meniru orang lain. Remaja melihat banyak
orang menggunakan miras. Mereka melihat orangtua mereka dan orang dewasa
lainnya menggunakan alkohol, merokok dan terkadang menggunakan obat terlarang.
Ditambah lagi, kehidupan remaja saat ini dalam pertemanan tidak lepas dari
minum-minuman miras dan rokok. Terkadang seorang teman menyarankan teman yang
lainnya untuk minum alkohol atau merokok, sehingga tidak heran mereka
mulai menggunakannya karena selalu tersedia dikelompok sepermainannya dan
mereka melihat bahwa teman-temannya sangat menikmati minum miras ini.
2. Media. Empat puluh dua
persen dari remaja setuju bahwa film dan tayangan TV membuat alkohol menjadi
sesuatu yang menyenangkan untuk digunakan. Maka tidak heran jika remaja
tertarik untuk mencobanya.
3. Pelarian diri dan untuk terapi.
Ketika remaja terlihat tidak bahagia dan tidak menemukan cara sehat untuk
mengobati frustasi atau hilangnya rasa percaya, mereka akan menggunakan alkohol
sebagai pelariannya. Apapun bahan kimia yang mungkin menyebabkan mereka lebih
bahagia, energik dan percaya diri mereka akan mencoba menggunakannya.
4. Kebosanan. Remaja yang tidak
bisa hidup sendiri, apalagi jika kedua orangtua tidak memperhatikan mereka. Ada
kecendurungan remaja mulai bosan melihat keadaan keluarganya yang tidak
memperhatikan mereka, sehingga mereka mulai bergabung dengan kelompok remaja
lain. Dari situ dimulailah mereka mengenal miras dan barang haram lainnya.
Setelah remaja terpengaruhi
oleh perilaku alkoholisme, selanjutnya remaja akan menerima dampak tahap demi tahap baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Dalam jangka pendek alkoholisme dapat menyebabkan seseorang yang
meminumnya akan kehilangan kesadaran, menurunkan konsentrasi, mual, pusing
kepala, dan jika sudah kehilangan kesadaran peminum akan membahayakan dirinya
yakni, dapat mengakibatkan kecelakaan, tawuran, perkelahian dan lain-lain.
Dalam jangka
panjang pelaku akan mengalami kerusakan saraf, kanker, kerusakan jantung, paru-
paru, hati, bahkan jika kekebalan tubuh berkurang drastis dapat sampai
terjangkit HIV AIDS. Jika sudah seperti itu, peminum akan tidak ada harapan
hidup lagi kecuali dengan bantuan pil imun yang harus diminum setiap hari untuk
hidupnya karena memang sampai saat ini HIV AIDS belum ada obatnya.
Jika penerima
dampak dari alkoholisme baik jangka panjang maupun jangka pendek adalah seorang
generasi penerus bangsa, maka generasi penerus bangsa Indonesia satu per satu
akan hilang tertutupi masa depan suram. Karena penyakit sosial alkoholisme
dapat menular kepada siapa saja, terutama teman sebaya. Oleh karena itu,
Alkoholisme dapat menjadi dinding penghalang masa depan cerah generasi penerus
bangsa.
C. Pananggulangan
Alkoholisme di Kalangan Remaja
Untuk
menghindari dinding penghalang masa depan cerah bangsa, perlu dilakukan
beberapa usaha dimana tiap tiap individu mempunyai peran sendiri sendiri.
Diantaranya terdapat peran anggota keluarga, peran anggota masyarakat, dan
peran sekolah.
1. Peran
Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga
harus saling menjaga, agar aggota keluarganya tidak sampai ada yang terlihat
dalam hal hal seperti alkoholisme. Kalangan remaja merupakan kelompok terbesar
yang mudah terpengaruhi terhadap alkoholisme. Oleh karena itu setiap orang tua
memiliki tanggung jawab membimbing anaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa
kepada Allah dan mempunyai akhlak yanag mulia.
2. Peran
Anggota Masyarakat
Sebagai anggta
masyarakat, perlu mendorng peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakatnya
tentang hal hal yang berkaitan dengan alkoholisme. Selain itu setiap anggota
masyarakat juga wajib melapor jika ada pemakai kepada pihak yang berwajib.
3. Peran
Sekolah
Sekolah memberikan
wawasan yang cukup kepada para siswanya tentang bahayanya mengonsumsi alkohol
jika digunakan untuk alkoholisme baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi
sekolah, maupun bagi bangsa. Selain itu pihak sekolah harus lebih memantau dan menyuruh
siswanya melapor jika ada pemakai maupun pengedar di lingkungan sekolah kepada
pihak sekolah untuk diberi sanksi tersendiri.
Untuk itu semua pihak yang berada di
sekitar dapat berpartisipasi dalam upaya penanggulangan penyakit sosial
alkoholisme. Berikut adalah upaya upaya yang dapat dilakukan dalam
penanggulangan penyakit sosial alkoholisme.
1.
Menerapkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari hari.
2.
Meningkatkan takwa kepada Allah SWT.
3.
Melaporkan kejadian alkoholisme kepada pihak yang
berwenang.
4.
Menghentikan peredaran minuman keras di lingkungan
sekitar.
5.
Memberikan sanksi kepada pelaku alkoholisme.
6.
Mensosialisasikan bahaya alkoholisme.
BAB
V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Alkoholisme merupakan gangguan psikis yang muncul akibat
pergaulan yang tak bisa dikontrol oleh lingkungannya yang sudah ada dari zaman
peradaban mesir kuno dahulu.
2. Usia
remaja rentan sekali dengan pergaulan bebas, dimana dalam pergaulan tersebut
remaja dapat terpengaruh bahkan ikut dalam penyakit sosial yakni alkoholisme.
Setelah remaja terpengaruhi oleh perilaku alkoholisme, selanjutnya remaja akan
menerima dampak tahap demi tahap baik
jangka panjang maupun jangka pendek.
3. Untuk
menghindari dinding penghalang masa depan cerah bangsa, perlu dilakukan
beberapa usaha dimana tiap tiap individu mempunyai peran sendiri sendiri.
Diantaranya terdapat peran anggota keluarga, peran anggota masyarakat, dan
peran sekolah.
B. Saran
Melalui
penulisan karya ilmiah ini, penulis berharap agar selalu menghindari penyakit
sosial alkoholisme yang mempunyai dampak begitu besar baik bagi si pelaku
maupun bagi orang di sekitarnya. Khususnya bagi kaum muda sebagai generasi
bangsa yang bertugas menjunjung tinggi karakter mulia agar tercipta bangsa yang
maju bebas dari alkoholisme yang menjadi penghalang masa depan cerah generasi
penerus bangsa.
Bagi
pemerintah, diharapkan dapat membangun karakter masyarakat dan memberi sanksi
yang sekiranya dapat menghentikan penyakit sosial alkoholisme khususnya pada
kalangan remaja yang berperan sebagai generasi penerus bangsa.
No comments:
Post a Comment