Search This Blog

Sunday 25 October 2015

Makalah solidaritas


BAB 1

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki perbedaan yang begitu banyak, yaitu perbedaan suku, adat, kepercayaan, agama, status sosial, kebiasaan, budaya, dan lain-lain. Tetapi perbedaan tersebut tidak menjadikan negara Indonesia menjadi tercerai berai, melainkan menjadi negara yang bersatu secara harmonis. Nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan menjadi acuan sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk individual yang tidak terlepas dari kaitannya pada kehidupan masyarakat dengan kebudayaan yang khas. Persatuan tersebut tidak dapat tercapai apabila tidak ada rasa solidaritas antar sesama umat manusia.  Jika negara Indonesia tidak memiliki rasa solidaritas antar sesama, maka negara Indonesia tidak akan merdeka sampai sekarang.

Pada zaman sekarang, yang dipenuhi dengan arus globalisasi dan modernisasi dari bangsa barat menyebabkan rasa solidaritas antar sesama di Indonesia yang awalnya penuh dengan ketradisionalan menjadi berkurang. Rasa solidaritas tersebut yang awalnya membudaya di negara Indonesia lama kelamaan akan terkikis dengan arus globalisasi yang penyebarluasanya melalui internet, tv, koran, majalah, dan lain lain. Kurangnya solidaritas di Indonesia dapat dilihat pada masyarakat di perkotaan, seperti di perumahan, apartemen, rumah rumah elit dan lain-lain. Bahkan generasi muda pada zaman sekarang banyak yang tidak mempunyai solidaritas antar teman yang sebagian besar dari mereka lebih suka bermain dengan teknologi yang canggih.

Solidaritas diagama Islam sangatlah ditekankan. Islam merupakan agama yang luhur dengan peratuaran-peraturan tatanan kehidupannya yang lengkap dan sempurna. Oleh karena itu, islam menekankan solidaritas baik sesama muslim maupun solidaritas umat manusia yang senantiasa terus didengarkan agar kehidupan manusia sejahtera aman dan damai. Tetapi pada kenyataannya sebagian umat Islam kurang mempunyai solidaritas. Oleh karena itu, perlu diadakannya usaha-usaha tertentu untuk meningkatkan solidaritas dalam kehidupan.

 

 

B.     Rumusan Masalah

1.         Apakah solidaritas itu ?

2.         Bagaimana rasa solidaritas pada pemuda di masa kini ?

3.         Bagaimana upaya untuk meningkatkan solidaritas ?

C.   Tujuan Penelitian

1.      Mengetahui tentang solidaritas.

2.      Mendiskripsikan rasa solidaritas pada pemuda di masa kini.

3.      Mendiskripsikan upaya untuk meningkatkan solidaritas.

D.   Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil penyusunan karya tulis, antara lain adalah bagi para pemuda dapat termotivasi untuk memiliki solidaritas yang tinggi dalam kehidupan agar berguna bagi bangsa dan negara. Bagi masyarakat dapat menjadikan rasa solidaritas sebagai pemersatu diantara perbedaan yang ada, sehingga masyarakat Indonesia otomatis menjadi yang Bhineka Tunggal Ika.


 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.   Solidaritas

Solidaritas adalah rasa setia kawan, rasa senasib dan sepenanggungn penderitaan, kesukaan atau tertindas musibah kekuasaan yang sewenang-wenang. Solidaritas berasal dari bahasa Prancis, solidare, dalam Al Qur’an disebut ukhuwah islamiah persaudaraan sesama muslim. ( Bahan Ajar Materi Akhlak SMA NU Al- Ma’ruf )

Berakhlah Islami merupakan bagian dari ajaran Islam akhlak ini pula yang dibawa oleh Rassullah SAW.  Dalam hal ini, sejarah Islam telah memuatbanyak contoh keteladanan. Salah satu akhlak yang hampir terkikis, yaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan kepentingan orang lain yang dapat meningkatkan solidaritas antar umat islam (Khalid, Amru, 2006, 19)

B.   Pemuda

Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. (alukmalay.blogspot.com)

Pada zaman sekarang, pemuda banyak mempunyai sikap menyendiri. Sikap menyendiri merupakan sumber penyakit, menyendiri adalah lubang pertama ke arah perceraian dan kecanduan narkoba. Sikap hidup mandiri datang secara perlahan dan bertahap, ia tidak datang tiba-tiba, sikap ini dimulai dengan berhentinya sebuah kebersamaan suatu kelompok. Mereka akan merasakannya setelah hubungan mereka sudah benar-benar renggang satu sama lain. (Khalid, Amru, 2008, hal. 62)

 

C.   Ruang Lingkup Persatuan dalam Bangsa dan Islam

Liberalisme dan sosialisme juga mengalami kegagalan dalam mewujudkan persatuan dan persaudaraan antar warga negara. Kita tidak melihat keadaan selain pertentangan antar partai politik, pergaulan pemikiran, permusuhan agama, kedengkian antar individu, dan lainnya yang mencabik-cabik keutuhan bangsa. Persatuan dalam negara terjadi jika masyarakatnya memiliki sifat toleransi, solidaritas, cinta tanah air, dan lain-lain. Islam adalah agama yang peduli terhadap masalah sosial. Islam berupaya untuk membentuk manusia yang shaleh dan menciptakan pribadi yang shaleh pula. Islam tidak menyetujui adanya manusia yang menyendiri dan mengasingkan diri dari orang awam. Namun, islam medorong manusia untuk selalu bersosialisasi dengan masyarakat.


 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

A.     Sasaran Penelitian

Sasaran dalam karya tulis ini adalah pemuda sebagai media mempersatu bangsa dengan meningkatkan solidaritas.

B.     Sumber Data

Data yang diperoleh dari buku literatur,yang berkaitan dengan tema.

C.     Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan meliputi :

1.      Studi Pustaka

Penulis membaca buku buku atau media cetak lain yang ada korelasinya dengan tema yang dibahas.

2.      Observasi

Data penulis peroleh dari hasil pengamatan terhadap obyek yang sesuai dengan tema.

D.    Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik induktif,artinya data yang diperoleh berasal dari data-data khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum dan juga kesimpulan dari hasil observasi yang penulis lakukan.Data yang diperoleh dikelompokkan dan disusun dengan sumber data yang diperoleh.

 


 

BAB IV

PEMBAHASAN

A.   Solidaritas

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa hidup secara sendirian di alam dunia ini. Berbagai kekuatan dalam peningkatan keberdayaan masyarakat tidak dapat diselenggarakan bila tidak terbangun solidaritas. Ketika pribadi yang satu mempunyai kesamaan dengan yang lain, maka timbullah rasa solidarias diantara mereka. Secara etimologi solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakan. Dalam bahasa Arab berarti tadhamun (ketetapan dalam hubungan) sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu.

Pembangunan solidaritas tidaklah mudah ditengah sistem yang sedang mengarahkan setiap individu untuk mementingkan dirinya sendiri (individualis). Hal ini tercermin dengan masih banyaknya golongan-golongan yang memiliki kesamaan masalah / nilai / tujuan namun masih belum dapat untuk berinteraksi apalagi merasa bersaudara, sehingga cenderung memilih untuk menyelesaikan masalahnya secara sendiri-sendiri. Perasaan bersaudara yang kuat sebenarnya mampu mengarahkan berbagai golongan/elemen untuk bersatu menyelesaikan masalah-masalah yang sama yang sedang dihadapi. Namun sistem “mementingkan diri sendiri” masih menghambatnya.

Dalam Islam, solidaritas sangat ditekankan khususnya bagi para muslim. Oleh karena itu, umat muslim wajib untuk tidak saling bermusuhan apalagi sesama umat muslim. Solidaritas tersebut, dapat muncul adanya kepekaan rasa antar sesama, mendahulukan kepentingan orang lain dan toleransi antar umat manusia. Jadi solidaritas itu sangat dibutuhkan dalam menjalin kehidupan masyarakat yang harmonis dan damai.

B.   Rasa Solidaritas pada Pemuda

           Pemuda pada zaman dahulu sangat menekankan rasa solidaritas antar manusia, karena pada zaman dahulu mempunyai hubungan erat dengan perang, jika tidak didampingi rasa solidaritas maka kelompok dari pemuda tersebut akan terpecah belah bahkan menumpahkan darah dalam peperangan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan solidaritas antar sesama untuk mencapai kemenangan.

          Pemuda masa kini banyak sekali yang kurang memiliki solidaritas antar sesama. Mereka lebih memikirkan kepentingan, masalah dan keinginan mereka sendiri. Ego mereka cukup besar sekali. Hal tersebut disebabkan karena teknologi yang semakin canggih yang mengalahkan  persaudaraan kuat yang membudaya pada zaman dahulu, bahkan zaman Nabi Muhammad dahulu kala, Muhammad menyarankan kepada umatnya untuk selalu mempunyai rasa solidaritas antar sesama khususnya sesama umat islam. Berikut faktor faktor yang mempengaruhi kurangnya rasa solidaritas :

1.      Cepatnya arus globalisasi dan modernisasi yang menelan rasa solidaritas masa kini.

2.      Berkembangnya budaya barat di Indonesia, yaitu keegoisan sesama masyarakat.

3.      Kurangnya pemahaman tentang perbedaan tanpa batas.

4.      Kurangnya bersosialisasi di luar lingkungan rumah.

5.      Keluarga yang membatasi pergaulan di luar lingkungan rumah.

C.          Usaha Meningkatkan Solidaritas.

Dikarenakanya kurang kepedulian terhadap sesama yang nantinya akan memecah belah bangsa pada masa depan, oleh karena itu perlu dilakukannya usaha untuk meningkatkan rasa solidaritas, sebagai berikut :

1.      Dari lingkungan keluarga

Dengan adanya keluarga yang mengajarkan tentang solidaritas sejak dini, maka anak tersebut akan terbiasa mempunyai kepedulian sesama temannya. Hingga akhirnya temanya tersebut pula juga akan memiliki rasa solidaritas. Misalnya dengan cara membolehkan anak bergaul dengan teman siapa saja kecuali yang berakhlak jelek tanpa memandang status sosial.

2.      Dari lingkungan teman sebaya

Dari lingkungan teman sebaya dapat dilakukan selalu peduli dengan teman sebaya baik disaat susah maupun senang. Selain itu, sesama teman juga bisa memcahkan masalahnya bersama sama dengan berdiskusi, bermusyawarah, dan lain-lain.

3.      Dari lingkungan sekolah

Dari lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara memasukan rasa solidaritas dari bimbingan konseling, menekankan pada setiap guru untuk selalu memberi masalah atau tugas kelompok yang dapat dikerjakan bersama sama atau berkelompok.

BAB V

PENUTUP

A.   Simpulan

1.     Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa hidup secara sendirian di alam dunia ini, oleh karena itu membutuhkan solidaritas. Solidaritas adalah rasa kesetiakawanan yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap manusia.

2.     Pemuda masa kini banyak sekali yang kurang memiliki solidaritas antar sesama. Mereka lebih memikirkan kepentingan, masalah dan keinginan mereka sendiri. Ego mereka cukup besar sekali. Hal tersebut disebabkan karena teknologi yang semakin canggih.

3.     Dikarenakanya kurang kepedulian terhadap sesama yang nantinya akan memecah belah bangsa pada masa depan, oleh karena itu perlu dilakukannya usaha untuk meningkatkan rasa solidaritas, yaitu dapat dilakukan usaha usaha dari lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya dan lingkungan sekolah.

 

B.   Saran

          Melalui penulisan karya ilmiah ini, penulis berharap agar selalu diterapkannya rasa solidaritas pada kehidupan sehari hari. Khususnya bagi kaum muda sebagai generasi bangsa yang bertugas menjunjung tinggi karakter mulia agar tercipta bangsa yang harmonis dalam perbedaan yang ada.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qaradhawi, Yusuf. 2004. Konsep Islam. Jakarta: Senayan Abadi.

Bahan Ajar Materi Akhlak SMA NU Al- Ma’ruf.

Khalid, Amru. 2006. Muslim Bukan Individualis. Solo: PT Aqwam Media Profetika.

Khalid, Amru. 2008. Adakah Surga di Rumahmu. Solo: PT Aqwam Media Profetika.

Alukmalay.blogspot.com

No comments:

Post a Comment