Search This Blog

Thursday 22 October 2015

laporan praktikum biologi kelas 12 pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan kacang hijau

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH PUPUK TERHADAP PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
Disusun dalam Rangka Mengerjakan Tugas Mata Pelajaran Biologi Tahun 2015
Disusun oleh :  
1.      Anggita Adelina  (02)
2.      Anisa Istiqomah (03)
3.      Eni Fatmawati (05)
4.      Faridhotul Zuhro (06)
5.      Zumrotus Sholikah (20)

XII IPA 1




SMA NU AL MA’RUF KUDUS
Jalan AKBP. R. Agil Kusumadya No. 2
Telp (0291) 438939 Kudus

I.     Tujuan
1.      Mengetahui Pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
2.      Mengetahui jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik terhadappertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
II. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2.      Apakah jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
III. Hipotesis
Jika tanaman kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda.
IV. Identifikasi Variabel
1.      Variabel bebas
·         Jenis pupuk.
2.      Variabel terikat
·         Pertumbuhan (tinggi tanaman).
·         Perkembangan(tanda-tanda perkembangan).
3.      Variabel kontrol
·         Biji kacang hijau.
·         Media tanam: tanah, air, dan pot.
·         Lingkungan penanaman: cahaya, suhu, kelembaban, dan oksigen.
·         Jumlah pupuk (volume pupuk).
·         Waktu penanaman.




V. Dasar Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel(tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan sel akibat adanya pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormone, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembapan.
2. Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Tanaman kacang hijau memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan menghasilkan produk yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Elemen makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosforus(P), Kalsium (Ca) dan Kalium(K). Sedangkan elemen mikronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Mangan (Mn), Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn).
3. Pupuk Kompos
Kompos adalah kasil pembusukan sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio).
Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai secara sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibanding dengan C/N rasio rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12-15.
Bahan kompos seperti sekam, jerami padi, batang jagung dan serbuk gergaji memiliki C/N rasio antara 50-100.daun segar memiliki C/N rasio sekitar 10-20. Proses pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio hingga 12-15. sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara. Karena itu disarankan untuk menambah pupuk buatan apabila bahan kompos yang belum terurai sempurna terpaksa digunakan.
Kandungan unsur hara dalam kompos sangat bervariasi. Tergantung dari jenis bahan asal yang digunakan dan cara pembuatan kompos. Kandungan unsur hara kompos sebagai berikut.
- Nitrogen 0,1 – 0,6%
- Fosfor 0,1 – 0,4%
- Kalium 0,8 – 1,5%
- Kalsium 0,8 – 1,5%
Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Penggunaan dosis tertentu pada pupuk kompos lebih berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah daripada untuk menyediakan unsur hara.
4. Pupuk Kandang
Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter (kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda, tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan pemeliharaan binatang-binatang tersebut.
Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun mineral. Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan karbohidratnya sangat kecil. Sedangkan ekscreta padat memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberika suatu media yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisma. Komposisi kimiawi pupuk kandang dari berbagai jenis binatangnya adalah sebagai berikut:
Unsur-unsur kimiawi
Pupuk Kandang
Domba (%) **
Kuda (%) ***
Sapi (%) **
Ether
2,8
1,9
2,8
Air dingin
19,2
3,2
5,0
Air panas
5,7
2,4
5,3
Hemisellulosa
18,5
23,5
18,6
Sellulosa
18,7
27,5
25,2
Lignin
20,7
14,2
20,2
Total Protein
25,5
6,8
14,9
Debu
17,2
9,1
13,0
Katerangan:
** Ekskreta padat dan cair *** Ekskreta padat saja
Pupuk kandang dari kotoran domba kandungan proteinnya tinggi, juga air dingin sebagai pelarut bahan-bahan organik dan debunya, tapi pupuk kandang kotoran domba rendah kandungan sellulosa. Pupuk kandang dari kotoran kuda rendah kandungan proteinnya dan tinggi kandungan sellulosanya dan hemisellulosa. Sedangkan pupuk kandang dari kotoran sapi persentase kandungan unsur-unsurnya berada diantara kedua jenis pupuk kandang tersebut.
Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa pupuk kandang yang dalam keadaan dingin mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06% nitrogen, 0,1% - 0,4% fosfor sebagai P2O5, dan 0,3% - 1,0% potasium sebagai K2O.
Satu ton pupuk kandang yang masih segar mengandung 400 - 600 pounds bahan kering, dengan susunan didalamnya mengandung 10 pon nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10 pon potasium. Setengah dari jumlah nitrogen dan sebagian besar dari kedua unsur lainnya dalam bentuk terlarut dalam air, dengan demikian dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai tanaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur kimiawi (nitrogen, P2O5, dan K2O) pada beberapa pupuk kandang berdasarkan jenis binatangnya.
Pupuk Kandang
Kelembaban (%)
Nitrogen (%)
P2O5 (%)
K2O (%)
Lembu, Sapi
80
1,67
1,11
0,56
Kuda
75
2,29
1,25
1,38
Domba
68
3,75
1,87
1,25
Babi
82
3,75
3,13
2,50
Ayam
56
6,27
5,92
3,27
Merpati
52
5,68
5,74
3,23











Jenis Hewan
Unsur makro (%)
Unsur Mikro (%)
N
P
K
Ca
Mg
Mn
Fe
Cu
Zn
Ayam
1,72
1,82
2,18
9,23
0,86
610
3475
160
501
Sapi
2,04
0,76
0,82
1,29
0,48
528
2597
56
239
Kambing
2,43
0,73
1,35
1,95
0,56
468
2891
42
291
Domba
2,03
1,42
1,61
2,45
0,62
490
2188
23
225
Sumber : Organic Vegetable Cultivation in Malaysia (2005)
Dari tabel terlihat bahwa kotoran kambing memiliki Unsur N lebih tinggi dibanding dengan kotoran ayam, sapi dan domba. Sedangkan Unsur P kotoran ayam paling tinggi, Unsur P mempunyai kegunaan untuk pembentukan buah.Setelah kita mempelajari tabel diatas kita tau mana yang harus kita pake sebagai bahan pupuk untuk tanaman kita. Kita butuh unsur N tinggi gunakanlah kotoran kambing, K gunakan kotoran ayam dan seterusnya.
Banyak jenis pupuk kandang, antara lain sebagai berikut.
a. Pupuk kandang ayam
Pemanfaatan pukan ayam termasuk luas. Umumnya dipergu-nakan oleh petani sayuran. Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relative lebih tinggi dari pukan lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan.selain itu pula, dalam kotoran ayam tersebut tercakup sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan ahra kedalam pukan terhadap sayuran.
Beberapa hasil penelitian aplikasi pukan ayam, selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pukana ayam relative lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya (Widowat et al., 2005).
b. Pupuk kandaang kambing
Tekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N< 20, suhingga pukan kambing akan lebih baik penggunaanya bila di komposkan terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, pukan ini akan memberikan manfaat yang ,lebih baik pada musim kedua penanaman. Kadar air pukan kambing relative lebih rendah dari pukan sapi dan sedikit lebih tinggi dari pukan ayam.
Kadar hara pukan kambing mengandung kalium yang relative lebih tinggi dari pukan lainnya. Sementara kadar hara N dan P hampir sama dengan pupuk lainnya.
5. Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
6.      Pupuk Air Cucian Beras
Pupuk Air Cucian Beras adalah pupuk oraganik yang mengandung 80 % vitamin B1, 70 % vitamin B3, 90% vitamin B6, 50 % mangan, 50% fosfor, 60% Fe, 100 % serat. Selain sebagai pupuk, air cucian beras ini juga dapat digunakan sebagai peptisida organik karena mengandung bacillus thiringiensis, yaitu sebagai agen hayati musuh ulat.
VI. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut.
·         5 buah pot gelas
·         Sekop
·         Alat ukur, yaitu penggaris dan tali.
·         Alat tulis.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut.
·         Tanah.
·         Air.
·         Biji kacang hijau.
·         Pupuk Kompos.
·         Pupuk kotoran kambing.
·         Pupuk kotoran ayam.
·         Pupuk urea.
·         Air Cucian Breas
VII. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Memberi nomor satu sampai lima pada pot yang telah disiapkan.
3. Mengisi masing-masing pot dengan tanah hingga dua per tiganya.
4. Memberi pupuk kotoran kambing pada pot 1 sampai terisi penuh.
5. Mengulangi langkah ke-empat pada pot 2, 3, 4, 5 namun dengan pupuk yang berbeda secara berurutan yakni pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kompos, pupuk air cucian beras, pupuk urea.
6. Memberi air pada masing-masing pot dengan takaran yang sama.
7. Menanam 5 biji kacang hijau pada setiap pot dengan jarak yang berjauhan.
8. Meletakkan setiap pot pada lingkungan yang sama dan menyiramnya setiap hari secara teratur dengan volume yang sama.
9. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada setiap pot selama 7 hari dimulai pada hari kedua dan mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
11. Membuat analisa dan menyatakan kesimpulan berdasarkan tabel pengamatan.
VIII. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Tabel: Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Hijau
POT
Rata rata tinggi tanaman kacang hijau dalam (cm) pada hari ke-
1
2
3
4
5
6
7
1
0
2,1
3,5
9,6
13,5
14,5
16,2
2
0
1
1
1,6
1,9
2,5
4,8
3
0
1,6
2,6
4,6
6
7
8,3
4
0
1,4
1,6
3,5
6,2
7,3
8,4
5
0
0
0
0
0
0
0

IX. Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap hari tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan yang terlihat daribertambahnya tinggi tanaman. Dari data tersebut, juga dapat diketahui kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh jenis pupuk yang berbeda. Semakin besar rata-rata tinggi tanaman, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman kacang hijau itu juga semakin baik, begitu juga sebaliknya.
Penghitungan rata-rata tinggi tanaman kacang hijau dalam percobaan yang kami lakukan dimulai pada hari ke-1 sampai hari ke-7 masa tanam. Pada hari ke-2, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,1 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,6 cm. Pada pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,4 cm. Pada pot 5 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar terdapat pada pot 1 yakni 2,1 cm, sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat pada pot 5 yakno 0 cm.
Pada hari ke-7, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 16,2 cm. Pada pot 2 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 4,8 cm. Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 8,4 cm. Pada pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 8,3 cm. Pada pot 5 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0 cm.
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang paling besar pada hari ketujuh terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran kambing (pot 1) yakni sebesar 16,2 cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan kedua terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk kompos (pot 3) yakni sebesar 8,4 cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan ketiga terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk air cucian beras (pot 4) yakni sebesar 8,3 cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan keempat terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran ayam (pot 2) yakni sebesar 4,8 cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan kelima terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk urea (pot 5) yakni sebesar 0 cm. 
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan rata-rata tinggi tanaman kacang hijau pada setiap pot yang diberi pupuk berbeda, antara lain sebagai berikut.
1. Berdasarkan landasan teori, kompos yang sudah matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69% N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dalam kasus pot 3 yangdiberi pupuk kompos, kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau terlihat sedikit, meskipun beberapa dapat tumbuh tinggi dengan cepat. Dapat kita ketahui bahwa unsur yang terkandung dalam kompos tidak diperlukan karena kandungan unsur yang sama pada tanah sudah mencukupi. Sehingga rata rata tanaman yang diberi pupuk ini akan terlihat sedikit dibandingan pot 1. Berdasarkan landasan teori, hal ini diakibatkan oleh konsentrasi unsur dalam tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam tumbuhan. Sehingga air dalam sel-sel tanaman kacang hijau akan keluar atau biasa disebut plasmolisis. Karena air dalam sel-sel tanaman kacang hijau pada pot 1 berkurang, maka pertumbuhannya juga akan terhambat Hal ini dikarenakan, air yang digunakan untuk transport ion dan nutrisi dalam tanaman kacang hijau tidak mencukupi, sehingga proses trasport yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
2. Berdasarkan landasan teori, pupuk kotoran kambing mengandung 2,43% N, 0,73% P, 1,35% K, 1,95% Ca, 0,56 % Mg. Pada kasus pot 1, tumbuhan tumbuh dengan cepat dan kuantitas jumlah tanaman yang tumbuh pun juga tinggi, sehingga pot 1 merupakan tananam terbaik dari pertumbuhan dan perkembangannya. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan nutrisi tersebut memenuhi dan tepat pada jenis media tanam kami.
3. Pada air cucian beras mengandung 80 % vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan, 50 % fosfor, 60 % Fe. Pada kasus pot 4 yang merupakan pertumbuhan dan perkembangan terbaik no 3. Ini dikarenakan cucian beras banyak mengandung vitamin, dan fosfor 50% sebagain unsur makronutrien, sehingga kebutuhan makro nutrian lainnya kurang tercukupi. Oleh karena itu pertumbuhan pupuk ini tidak bisa menjadi yang terbaik.
4. Berdasarkan landasan teori, pupuk kotoran ayam mengandung kurang lebih 1,72% N, 1,82% P, 2,18% K, 9,23% Ca, 0,86% Mg, 610% Mn, 3475% Fe, 160% Cu, 501% Zn. Dalam kasus pot 2 yang diberi pupuk kotoran ayam, kuantitas jumlah tanaman kacang hijau yang tumbuh lebih banyak  daripada yang lain, tetapi pertumbuhannya sangat lamban. Berdasarkan landasan teori, kandungan unsur Ca-nya cukup tinggi dibandingkan pupuk yang lain, yakni 9,23%. Oleh karena itu, kami dapat mengetahui bahwa unsur Ca yang berada di media tanah yang kita gunakan mungkin sudah cukup banyak, sehingga tanamannya akan tumbuh dengan lamban. Ca yang merupakan unsur makronutrien sangat diperlukan oleh tanaman kacang hijau. Tetapi menurut pengamatan kami Ca dalam media tanah kami sudah tercukupi.
5. Berdasarkan landasan teori, pupuk urea mengandung kurang lebih46% Nitrogen. Dalam kasus pot 5 yang diberi pupuk urea, kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau sangat rendah. Rendahnya rata-rata tinggi tanaman diakibatkan hanya satu tanaman kacang hijau yang dapat bertahan hidup. Dapat kita ketahui pula bahwa unsur nitrogen yang terkandung dalam pupuk urea tidak diperlukan karena kandungan unsur yang sama pada tanah sudah mencukupi. Berdasarkan landasan teori, lebih rendahnya kuantias pertumbuhan tanaman kacang hijau pada pot 5 diakibatkan oleh konsentrasi unsur dalam tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam tumbuhan. Sehingga air dalam sel-sel tanaman kacang hijau akan keluar (mengalami plasmolisis). Karena air dalam sel-sel tanaman kacang hijau pada pot 5 berkurang, maka pertumbuhannya juga akan terhambat. Hal ini dikarenakan, air yang digunakan dalam transport ion dan nutrisi tanaman kacang hijau tidak mencukupi, sehingga proses trasport yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
Dari tabel data di atas, kualitas perkembangan biji kacang hijau pada setiap pot sama, maksudnya setiap biji pada masing-masing pot berkecambah pada hari ke-2. Namun perkembangan tanaman kacang hijau yang ditandai oleh usia munculnya daun berbeda-beda pada setiap pot. Usia munculnya daun pada tanaman kacang hijau yang paling cepat terdapat pada pot 1, karena terdapat 4 tanaman kacang hijau yang daunnya muncul pada hari ke-3. Sedangkan usia munculnya daun yang paling lambat terdapat pada pot 5.
Dari uraian analisa di atas, menurut percobaan yang kami lakukan, pupuk yang paling baik dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah pupuk kotoran kambing. Sedangkan pupuk yang kurang baik dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah pupuk urea.



X. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Hipotesis kami yang mengatakan bahwa “jika tanaman kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda”, terbukti kebenarannya. Kebenaran tersebut dilihat dari percobaan yang kami lakukan, setiap pot memiliki rata-rata tinggi tanaman kacang hijauyang berbeda-beda dan tanda-tanda perkembangan seperti usia berkecambah dan munculnya daun berbeda-beda pula.
2. Pemberian jenis pupuk yang berbeda mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembang tanaman kacang hijau. Terbukti dari data yang diperoleh, rata-rata tinggi tanaman yang paling baik terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran kambing, kemudian secara berturut-turut pupuk air cucian beras, pupuk kompos, pupuk kotoran ayam dan terakhir pupuk urea. Sedangkan usia tanda-tanda perkembangan tanaman kacang hijau yang paling cepat terdapat pada pot yang diberi pupuk kambing, sedangkan yang paling lambat terdapat pada pot yang diberi pupuk urea.
3. Jenis pupuk yang paling baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah pupuk kotoran kambing, sedangkan jenis pupuk yang kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah pupuk urea.
XI. Daftar Pustaka
1.      Kistinnah, Idun. Biologi SMA/MA Kelas 12. 2009. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
2.      http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
3.       http://pusri.wordpress.com/2007/09/22/mengenal-pupuk-urea/
4.      http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101010054203AA8qemC
5.      http://thlbanyumas.blogspot.com/2011/08/kandungan-pupuk-pada-kotoran-hewan.html

No comments:

Post a Comment